Sebuah video yang menunjukkan truk pengangkut sampah melaju dengan bak yang rusak menjadi viral di Semarang. Sampah pun berhamburan di jalan saat truk itu melaju.
Salah satu akun Instagram yang mengunggah video tersebut adalah @semarangskyperject. Dalam video terlihat dua truk pengangkut sampah melaju berbaris di Jalan Arteri Yos Sudarso.
Bak truk paling belakang terlihat rusak parah dengan lubang menganga. Berbagai sampah pun berhamburan ke jalan yang dilalui. Peristiwa itu direkam oleh penumpang mobil yang melaju di belakang truk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebangetan! Sudah bosok gitu masih dipakai. Semiskin itukah Semarang sampai-sampai tidak bisa beli truk bak sampah yang layak," tulis akun tersebut dalam keterangan video yang dilihat hari ini, Kamis (10/4/2025).
Menanggapi hal itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti, langsung memerintahkan agar dilakukan perbaikan pada bak truk atau kontainer tersebut. Dia menegaskan untuk yang kondisi rusak parah seperti dalam video seharusnya tidak beroperasi.
"Kontainernya langsung kita tarik dan lakukan perbaikan. Itu driver kita tegur kalau kendaraan sudah rusak sebaiknya tidak boleh dipakai, harus perbaikan dulu. Ini sudah kita tarik dan masukkan bengkel," kata Arwita saat dihubungi wartawan, Kamis (10/4/2025).
Dia juga menjelaskan terkait keterangan dalam video viral soal anggaran APBD digunakan untuk pengadaan atau peremajaan truk atau bak agar layak. Arwita mengatakan, langkah cepat yang dilakukan yaitu perbaikan, sedangkan untuk pengadaan harus menunggu tiga bulan.
"Kan itu plat ada bolong, ganti plat, dinding kontainer diperbaiki. Kalau tunggu pengadaan lama, baru ada Juli atau Agustus, proses pengadaan tidak bisa cepet ya, makan waktu 3 bulan, baru Juli atau Agustus bisa. Kan pelayanan kita jadi terhambat, jadi kita perbaiki dulu," jelasnya.
Dia menegaskan sudah ada rencana peremajaan untuk 44 kontainer sampah. Peremajaan itu akan diklasifikasikan dari tingkat kerusakan. Dia mencontohkan seperti dalam video yang viral itu masuk kategori rusak berat dan jadi prioritas.
"Yang seperti di video itu masuk kategori rusak berat dan harus diutamakan perbaikannya," kata Arwita.
"Anggaran untuk perbaikan 44 kontainer itu Rp 2,5 miliar. Biaya untuk satu kontainer sekitar Rp 60 juta," imbuhnya.
(apl/apu)