Air masuk ke dalam tangki bensin motor ataupun mobil bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi. Apabila dibiarkan, lambat laun, kondisi ini akan merusak kendaraanmu. Dengan alasan itulah detikers harus memahami ciri-ciri bensin yang tercampur air.
Dirujuk dari Compass Fuels, ada dua penyebab paling lazim air mencampuri bensin, yakni hujan dan kondensasi. Air hujan bisa masuk karena tutup tangki tidak rapat, ventilasi yang rusak, kurangnya perawatan, dan lain-lain.
Sementara itu, proses tercampurnya bensin akibat kondensasi umum terjadi pada musim hujan karena kelembapan udara tinggi. Hal ini disebabkan adanya perbedaan suhu dalam tangki bensin dan wilayah sekitar. Suhu luar ruangan meningkat cepat, sedangkan suhu tangki naik secara lebih lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, ruang kosong dalam tangki bensin bisa saja terisi udara panas dari luar jika terjadi kebocoran. Udara hangat ini pada gilirannya akan bertransformasi menjadi butiran-butiran air. Lama-kelamaan, tangki bensinmu bisa berisi air dalam jumlah yang mengkhawatirkan.
4 Ciri Bensin Tercampur Air
Diambil dari laman Fuel Logic, mendeteksi air dalam tangki bensin bukanlah hal yang mudah. Namun, terdapat beberapa ciri umum yang bisa diberi perhatian khusus, yakni:
1. Kinerja Mesin Kendaraan Buruk
Tanda pertama adalah memburuknya kinerja mesin motor atau mobilnya. Contoh, mesin gampang mati, mesin susah dinyalakan, dan mesin tidak bekerja sehalus normalnya. Hal-hal ini bisa jadi disebabkan air yang mengganggu proses pembakaran.
2. Mesin Susah Diajak Ngebut
Ada kalanya, ketika ingin menaikkan kecepatan, mesin seperti tidak mau mengimbangi. Dalam situasi tersebut, mesin terasa 'ragu-ragu' atau 'gagap' untuk berakselerasi. Sama seperti ciri pertama, pembakaran bensin jadi tidak teratur gara-gara air dapat membuat mesin tersendat-sendat sehingga gagal naik kecepatan secara mulus.
3. Timbul Bau Aneh
Ciri lain dari tercampurnya bensin dengan air adalah timbul bau tidak sedap. Jadi, ketika detikers mulai mencium bau aneh, segera lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tangki bensin.
4. Mesin Mati Tiba-tiba
Dikutip dari laman Car from Japan, pada mulanya kendaraan detikers mungkin tampak normal-normal saja. Namun, setelah beberapa saat, kinerja mesin memburuk dan mesin dapat mati secara tiba-tiba.
Cara Cek Kontaminasi Air dalam Bensin
Jika sudah menemui tanda-tanda air ada di dalam bensin, detikers bisa melakukan cek mandiri. Cara paling mudah, sebagaimana dijelaskan dalam laman Quick Silver, adalah menyedot bensin dengan metode sifon.
Kamu cukup menyedot sejumlah bensin dari dalam tangki ke wadah bening dari kaca. Lalu, diamkan selama 30 menit. Nah, karena air lebih padat dibanding bensin, akan tampak lapisan bening di bagian bawah wadah. Jika menemui yang demikian, artinya bensin detikers memang tercampur air.
Sebagai catatan, jika air dalam bensin tidak terlalu banyak, metode ini mungkin akan gagal. Di samping itu, warna bensin bisa jadi menipu sehingga butuh perhatian ekstra saat memakai metode pengecekan ini. Lantas, apakah ada cara lain yang lebih pasti?
Metode pengecekan air dalam bensin lainnya adalah dengan memanfaatkan water-finding paste. Pasta pendeteksi air ini hanya perlu detikers aplikasikan ke tongkat kayu atau barang lain, lalu masukkan dalam tangki bensin. Jika ada air, pasta pendeteksi akan berubah warna.
Dampak Negatif Bensin Tercampur Air dan Tips Mencegahnya
Dirujuk dari detikOto, air dalam tangki bensin bisa merusak urusan pembakaran beserta ruang mesin suatu kendaraan. Oleh karena itu, kondisi ini harus dicegah sebisa mungkin.
"Ada dong pasti (dampaknya). Karena air itu kan nggak bisa menyatu dengan bensin dan itu bisa membuat tangki berkarat. Nah, karatnya itu bisa menyumbat filter. Jadi BBM itu sebelum masuk ke injektor itu ada filter, lama kelamaan kalau itu kotor atau berkarat bisa mempengaruhi proses pembakaran," terang Antonius Widiantoro, Asisten General Manager Marketing Yamaha Indonesia, Rabu (27/3/2024).
Tidak hanya tangki, air yang ada di dalam bensin juga bisa merusak sejumlah komponen penting lain. Sebut saja pompa bensin, selang bensin, dan karburator.
Lalu, bagaimana cara mencegah air masuk tangki dan mencampuri bensin? Untuk mencegahnya, terdapat sejumlah tips yang bisa detikers terapkan. Dikutip laman Fuel Chief Tanks, berikut beberapa di antaranya:
- Pilih tangki bensin yang tepat. Bentuk tangki bensin yang ideal adalah miring. Dengan demikian, air yang masuk akan terkumpul di ujung sehingga memudahkan pengambilan.
- Pasang tangki di tempat yang sesuai. Jangan ubah letak tangki di bagian-bagian yang sekiranya mudah dimasuki air.
- Pakai tutup tangki yang berkualitas. Jika perlu, ganti tutup tangki secara berkala untuk memastikan kualitasnya tetap prima.
- Lakukan pemeriksaan rutin terhadap tangki bensin. Jika ada tanda-tanda seperti karat dan celah berlubang, segera lakukan perbaikan.
- Selalu pastikan menutup tangki dengan rapat. Setelah mengisi bensin misalnya, jangan terburu-buru dan tutup dengan benar.
- Bila memungkinkan, pasang sensor air. Alat ini akan mampu memberi peringatan ketika ada air dalam tangki bensin sehingga bisa segera ditangani.
Demikian pembahasan lengkap mengenai ciri-ciri bensin yang tercampur air. Semoga bisa membantu detikers mengenali gejala-gejala kontaminasi bensin oleh air dengan cepat, ya!
(par/apl)