Riyan Bumantoro (34) warga Ngampel, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, dilaporkan hilang sejak tiga hari lalu. Kini, petugas gabungan masih melakukan upaya pencarian.
Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan pada Sabtu (4/4) kemarin. Dia menyebut Riyan Bumantoro dilaporkan tidak pulang setelah meninggalkan rumah sejak Jumat (4/4) pukul 05.30 WIB.
"Sekitar pukul 09.30 WIB, Mas Riyan masih ketemu warga di bantaran Sungai Tlingsing dan sempat ngobrol dengan salah satu warga. Setelah itu, dia (Riyan) pergi ke mana tidak ada yang tahu dan ditunggu sampai Sabtu tidak pulang," kata Basuki kepada awak media di rumah keluarga Riyan yang dijadikan Posko Pencarian, Senin (7/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Dukun dan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, SAR, serta relawan menggelar operasi pencarian. Ada informasi Riyan terakhir terlihat saat mandi di sekitar Sungai Babadan.
"Pada hari Minggu (6/4), Tim SAR gabungan menggelar operasi pencarian dan sampai hari ini, Senin (7/4), survivor (korban) belum ditemukan," sambung Basuki.
"Pencarian pada Minggu kemarin, kita sempat mendapatkan informasi bahwa Mas Riyan di hari Sabtu (5/4) pagi sekitar pukul 05.30 WIB mandi sekitar Sungai Babadan 1. Karena informasi sudah masuk sudah pukul 15.00 WIB, kita pertimbangkan faktor medan. Akhirnya, kita putuskan hari ini lanjutkan pencarian untuk menyisir dari Stabelan (Boyolali) sampai Babadan (Dukun, Magelang). Kita sebar ada 9 titik," tambah Basuki.
Informasi dari keluarga, kata Basuki, Riyan merupakan orang yang introvert. Selain itu, kata Basuki, jika melihat orang banyak yang bersangkutan biasanya menghindar.
"Makanya jadi tantangan bagi kami. Karena biasanya kalau mencari orang, tahu dicari akan teriak, memanggil, tapi kalau ini melihat orang menghindar. Ya, memang agak sulit," ujarnya.
Menyinggung soal kemungkinan korban tenggelam, kata Basuki, jika melihat kontur sungai pegunungan alirannya kecil. "Aliran besar ketika ada hujan di puncak (Gunung Merapi), kalau kemungkinan tenggelam kecil. Karena korban ini mobile (jalan) terus," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Dukun AKP Aris Mulyono menambahkan, pihak keluarga korban melaporkan ke Polsek Dukun, Sabtu (5/4).
"Dengan adanya laporan tersebut, kami langsung merespons. Kami langsung menghubungi Basarnas. Terus ditindaklanjuti, Minggu (6/4) all out gabungan dengan Basarnas, relawan, Koramil maupun Polsek Dukun (melakukan pencarian)," kata Aris.
"Kemarin (pencarian) dimulai pukul 08.00, masih di lingkungan sekitar. Pencarian dihentikan pukul 17.00 WIB, akhirnya dilanjutkan hari ini," tambah Aris.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Sengi Waji mengatakan, warganya yang bernama Riyan mengalami gangguan mental.
"Kena mentalnya, untuk akhir-akhir ini dia sering pergi dari rumah, tapi tidak sejauh ini. Sering main di kali (sungai). Sementara untuk tanggal 5 April, dia pergi dari rumah sampai hari ini belum ditemukan. Dari warga sudah berkali-kali mencari di bantaran Sungai Tlingsing sering main ke situ ternyata sampai saat ini belum ditemukan," kata Waji.
"Hari ini terima kasih sekali dari relawan gabungan dan warga untuk pencarian hari keempat (sejak hilang). Mas Riyan, tiga bersaudara, itu anak yatim," katanya.
(afn/rih)