Nostalgia Era Telepon Umum di Solo, Andalan Telepon Pacar-Request Lagu di Radio

Nostalgia Era Telepon Umum di Solo, Andalan Telepon Pacar-Request Lagu di Radio

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 06 Apr 2025 19:21 WIB
Telepon koin yang masih ada di Jalan Slamet Riyadi Solo.
Telepon koin yang masih ada di Jalan Slamet Riyadi Solo. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Solo -

Sebuah boks berwarna biru berdiri di Jalan Slamet Riyadi Solo, tepatnya di sekitar depan Hotel Diamond. Boks yang terbuat dari kayu itu sudah tidak sepenuhnya utuh.

Di dalamnya terdapat sebuah benda yang tentunya sangat dikenal oleh Generasi X maupun millenials. Benda tersebut adalah telepon umum koin.

Telepon umum koin itu masih tergolong utuh. Masih ada mesin, gagang maupun kabel penghubungnya. Namun saat gagang diangkat sudah tidak ada suara nada sinyalnya yang menandakan alat itu kini tidak aktif lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Telepon koin sempat menjadi alat komunikasi yang digandrungi pada era 1990-an. Telepon koin menjadi sarana komunikasi untuk menghubungi keluarga, teman hingga kekasih hati.

Namun, seiring berjalannya waktu, telepon koin mulai ditinggalkan dan beralih ke ponsel genggam. Beberapa telepon koin yang berada di Kota Solo kondisinya mulai terbengkalai.

ADVERTISEMENT

Salah satu warga Mangkubumen, Ninik, mengaku mempunyai kenangan tersendiri menggunakan telepon koin. Ia mengaku sering menggunakan telepon koin untuk menghubungi kekasihnya.

"Tahun berapa ya, tahun 2003 kalau nggak salah, waktu kuliah beberapa kali pakai telepon koin untuk menghubungi pacar saya dulu," katanya ditemui detikJateng di rumahnya, Mangkubumen, Banjarsari, Senin (24/3/2025).

Ninik mengaku, saat berpacaran dengan kekasihnya ini pertama kali menggunakan telepon koin. Ia hanya bisa menghubungi pacarnya seminggu dua kali.

"Saya kan kuliah ya, tidurnya di Bendosari, Sukoharjo. Jadi setiap mudik ke Karanganyar, telepon dengan pacar dulu diam-diam," bebernya.

Ia menyebut, biasanya hanya Sabtu dan Minggu bisa menggunakan telepon koin. sejak saat itu dirinya menggunakan telepon koin dua pekan sekali.

"Biasanya Sabtu dan Minggu saya ke Karanganyar. Ya pas itu mencari telepon koin buat telepon," ucapnya.

Hal berbeda digunakan oleh Yudha Satriawan, warga Mojosongo, Jebres. Dia menggunakan telepon koin untuk request lagu di radio atau hanya sekadar telepon temannya sesama SMP.

"Saya sering pakai telepon temen waktu SMP yang punya telepon rumah. Request lagu, di radio Klaten terus didengarkan sama teman-teman," katanya saat berbincang dengan detikJateng.

Ia mengaku, saat itu lokasi telepon koin tidak jauh dari rumahnya dan sekolahnya. Setiap hari, kata Yudha dirinya sering menggunakan fasilitas itu.

"Dulu pernah dipakai buat telepon saudara, uangnya koin Rp 100 bisa digunakan sampai 4 menit. Lokasinya sendiri berada di tengah-tengah antara sekolah dan rumah," bebernya.

Untuk bisa menggunakan telepon genggam dirinya rela menabung uang Rp 100

"Yan dulu harus ngumpulin uangnya. Nabung dari uang saku, zaman segitu Rp 50 atau Rp 100," ucapnya.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads