Insiden tragis terjadi saat batang pohon beringin ambruk dan menimpa jemaah yang tengah Salat Id di Alun-Alun Pemalang. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pemalang menyatakan akan menjamin semua biaya pengobatan dan menyantuni baik korban tewas maupun terluka.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Bupati Pemalang, Nurkholes, saat ditemui awak media, Senin (31/3/2025) sore,
"Terkait dengan musibah itu, kami atas nama pribadi dan pemerintah ikut berdukacita, belasungkawa dan prihatin. Kita sudah meminta pada dinas terkait untuk memberikan pelayanan terbaik dan membebaskan biaya perawatan, pemakaman dan lain-lain," ungkapnya saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pemalang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya mengenai berapa santunan yang bakal diberikan kepada para korban, Nurkholes mengaku belum menyebut angkanya. Menurutnya, saat ini yang terpenting penanganan para korban dengan maksimal.
"Untuk besarannya nanti. Yang penting penanganan maksimal para korban," tegasnya.
Begitu juga terkait pohon-pohon yang usianya sudah tua, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait, yakni BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Pemalang untuk segera menggantinya dengan pohon baru supaya tak terjadi lagi insiden serupa.
"Ya, evaluasi kita bersama dengan BPBD dan dinas lingkungan. Sebagai evaluasi kita untuk antisipasi hal itu," katanya.
Diketahui, tiga orang tewas dan belasan lainnya terluka akibat pohon beringin tumbang saat pelaksanaan salat Idul Fitri di Alun-alun Pemalang, pagi tadi.
Peristiwa tersebut terjadi saat akan pelaksanaan salat Idul Fitri yang diikuti ribuan warga di Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang hingga di Alun-Alun Pemalang, sekitar pukul 06.30 WIB. Dua korban tewas yang pertama teridentifikasi bernama Rasmono (43) dan Anita Rahmawati 939).
Kemudian korban tewas ketiga bernama Rasmani (71). Ia meninggal saat sempat dirujuk ke RSUD M Azhari.
(apu/apu)