Kecelakaan terjadi antara kereta api (KA) dan mobil di Purworejo, Jawa Tengah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu meski mobil ringsek tak berbentuk.
Peristiwa itu terjadi di perlintasan kereta api kilometer 496+5 JPL 643 antara Jenar-Wojo tepatnya di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Purworejo pada Minggu (30/3/2025) sekitar pukul 23.10 WIB. Kecelakaan melibatkan KA 12 Turangga relasi Bandung-Surabaya Gubeng dan sebuah mobil. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"KA dari Bandung menuju Surabaya Gubeng, jadi dari barat menuju timur. Seluruh penumpang dan awak KA selamat dan aman," kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih saat dihubungi detikJateng, Senin (31/3/2025) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Feni menjelaskan, akibat kecelakaan tersebut, KA Turangga mengalami kerusakan antara lain cowhanger turun, lampu kabut dan semboyan mati. Tim KAI pun segera melakukan penanganan.
Lokomotif rangkaian KA Turangga kemudian dilakukan penggantian di Stasiun Wojo. Pada pukul 02.15 WIB KA 12 Turangga dapat diberangkatkan kembali menuju Stasiun Yogyakarta. KAI Daop 6 Yogyakarta menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang KA Turangga yang terdampak dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kesabaran pelanggan atas kondisi ini.
"KAI Daop 6 Yogyakarta menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang KA Turangga yang terdampak dan terima kasih atas kesabarannya atas kondisi ini. KAI Daop 6 Yogyakarta juga sangat menyayangkan kejadian yang terjadi dan diharapkan tidak terjadi di kemudian hari," imbuhnya.
KAI Daop 6 Yogyakarta kembali mengingatkan masyarakat pengguna jalan agar selalu waspada, berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu saat melintasi perlintasan sebidang KA. Pelanggaran di perlintasan sebidang dapat membahayakan keselamatan, baik keselamatan para petugas kereta api, penumpang KA maupun pengguna jalan itu sendiri.
Sementara itu, salah satu warga yang berada di lokasi kejadian, Sarwono (47) menuturkan jika kecelakaan terjadi karena mobil mogok tak bergerak saat melintasi rel kereta api. Saat itu, kondisi pengguna jalan juga padat.
"Jadi itu mobil sebelumnya macet di jalan terus diderek ditarik pakai tambang oleh mobil lain. Nah pas lewat rel itu kan ramai padat dari arah berlawanan juga ada mobil lain jadi jalannya nggak muat sehingga berhenti di rel, nggak bisa maju gak bisa mundur. Terus nggak lama ada kereta lewat dan tertabrak," tuturnya.
Beruntung, sebelum kereta mendekat, semua penumpang dalam mobil sempat menyelamatkan diri. Petugas palang pintu juga sempat memberikan tanda bahaya kepada masinis namun tak berhasil lantaran kereta sudah terlalu dekat.
"Nggak ada korban karena warga lain langsung nyuruh para penumpang turun. Itu petugas juga sudah kasih rambu-rambu bahaya pakai lampau senter ke masinis tapi nggak berhasil karena kereta sudah dekat," pungkasnya.
(aku/aku)