Tim SAR gabungan Kabupaten Klaten mengevakuasi Mbah Dalinem (86) warga Randulanang, Kecamatan Jatinom, Klaten, dari jurang sedalam 12 meter. Mbah Dalinem sempat dilaporkan hilang selama empat hari.
"Ditemukan di jurang kedalaman dari tebing 12 meter dan jarak turun ke bawah 20 meter. Alhamdulillah Mbah Dalinem ditemukan selamat," kata Komandan Operasi SAR gabungan, Irwan Santosa kepada detikJateng di lokasi, Minggu (30/3/2025) siang.
Menurut Irwan, survivor dilaporkan hilang oleh keluarga ke markas SAR pada Kamis (27/3). Warga dan keluarga sempat mencari ke sekitar desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga sempat mencari beberapa hari, termasuk ke tegalan dan jurang karena di sini potensi jurang. Namun pencarian belum membuahkan hasil sehingga melapor ke kami SAR Kabupaten Klaten," terang Irwan yang juga Komandan SAR Kabupaten Klaten.
Setelah mendapat laporan, sambung Irwan, koordinasi segera dilakukan. Pencarian dilakukan sejak Sabtu (29/3) tetapi belum ditemukan. Beruntung, Mbah Dalinem bisa ditemukan hari ini.
"Hari ini kita temukan pukul 10.45 WIB. Selanjutnya proses penanganan dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Jatinom," kata Irwan.
Irwan menduga yang bersangkutan bingung sehingga sampai bibir jurang. Diketahui, jurang tempat ditemukannya Mbah Dalinem dengan kemiringan 45 derajat.
"Kemiringan jurang 45 derajat dan ke bawah lagi 90 derajat. Dari informasi RS kondisi stabil tapi karena beberapa hari kemungkinan dehidrasi," imbuhnya.
![]() |
Lokasi temuan penyintas jaraknya sekitar 800 meter dari rumah. Jurang tersebut di bawahnya sungai yang tidak ada airnya dan hanya semak belukar dan bebatuan.
Korban tersangkut di rumpun bambu dengan posisi kepala di bawah. Yang terlihat hanya kedua kaki sehingga tidak diduga sebelumnya.
Evakuasi dilakukan SAR Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Klaten, Redkar, Damkar dan warga sekitar. Proses evakuasi dengan tandu dan ditarik ke atas.
Kadus (Kepala Dusun) 2 Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Sugiarto menyatakan korban sering pergi ke rumah anaknya. Saat kejadian juga tidak pamit.
"Tidak pamit karena paling ke rumah anaknya melihat cucunya. Kita sudah mencari juga bersama warga," ungkap Sugiarto kepada detikJateng.
(apu/ams)