Fakta-fakta 5 Pemuda Ancam Relawan PMI Klaten Berujung Minta Maaf

Round-Up

Fakta-fakta 5 Pemuda Ancam Relawan PMI Klaten Berujung Minta Maaf

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 15 Mar 2025 04:15 WIB
Para pelaku Intimidasi relawan PMI Klaten meminta maaf, Jumat (14/3/2025).
Para pelaku Intimidasi relawan PMI Klaten meminta maaf, Jumat (14/3/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Solo -

Relawan PMI Kabupaten Klaten mendapat intimidasi saat mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas di depan IGD RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Kemarin, lima pemuda yang mengancam itu meminta maaf di PMI Klaten. Berikut fakta-faktanya.

Viral di Media Sosial

Kasus pengancaman itu terjadi pada Rabu (12/3) pukul 05.00 WIB. Kejadian tersebut viral setelah terekam kamera CCTV di lokasi. Rekaman berdurasi sekitar 48 detik memperlihatkan ada sekitar empat laki-laki muda.

Mereka bercelana pendek dan berkaus hitam, berada di sekitar mobil ambulans PMI. Setelah seorang petugas PMI keluar, mereka mendekat dan terlihat marah, kemudian mendorong-dorong petugas PMI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keributan beberapa saat itu akhirnya dilerai beberapa orang termasuk yang berpakaian sekuriti. Para pelaku kemudian pergi dan mobil PMI juga bersiap meninggalkan lokasi.

Diadukan ke Polres Klaten

Ketua PMI Kabupaten Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengonfirmasi adanya kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

"Nggak ada yang terluka karena bisa menghindar. Hanya ada yang kedorong saja, tetapi ada kata-kata yang jelek dan ngancam mau ngobong (membakar)," jelas Purwanto saat diminta konfirmasi detikJateng, Kamis (13/3/2025).

Kejadian pengancaman tersebut, terang Purwanto, telah diadukan ke Polres Klaten. "Ada rekaman CCTV-nya," imbuh dia.

Dalam surat aduan ke Polres Klaten yang dilihat detikJateng, kasus itu dilaporkan pada Kamis (13/3). Adapun kejadiannya pada Rabu (12/3) pukul 05.00 WIB di IGD RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro.

Sumber yang tidak disebutkan namanya menjelaskan kejadian itu bermula saat relawan PMI menolong mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas. Korban dinyatakan meninggal.

"Korban dinyatakan meninggal dan rekan-rekan korban itu bertanya ke relawan PMI. Saat dijawab sudah meninggal justru tidak terima," ungkapnya.

Kru Ambulans Aksi Solidaritas

Kabar viral itu direspons puluhan kru ambulans di wilayah Klaten. Mereka mendatangi Kantor PMI Klaten pada Jumat (14/3) pagi. Mereka datang sebagai bentuk solidaritas terhadap relawan PMI yang mendapat perlakuan tak menyenangkan bahkan diancam dibakar.

Para kru berbagai ambulans dari berbagai wilayah dan komunitas di Klaten itu berdatangan sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka memarkir mobil di sekitar kantor PMI. Ada sekitar 40 kru ambulans di lokasi.

Mereka berkumpul di depan markas PMI dan sebagian di jalan. Mereka ditemui Ketua PMI Kabupaten Klaten Purwanto Anggono Cipto dan jajarannya.

"Kita ke sini dalam rangka solidaritas terhadap permasalahan yang dialami ambulans di Klaten yang dilakukan sekelompok orang, berupa intimidasi dan ancaman relawan di lapangan," kata Ketua Forum Ambulans Muhammadiyah Jawa Tengah yang juga ketua Relawan Karangdowo (Rekad), M Husni Thamrin, kepada detikJateng, Jumat (14/3).

"Kami meminta itikad baik dari para pelaku untuk menjelaskan duduk persoalannya sehingga bisa dicari penyelesaiannya. Ini sudah beberapa kali terjadi dengan peristiwa-peristiwa yang berbeda," imbuh Husni.

5 Pengancam Minta Maaf

Lima pemuda yang mengintimidasi relawan PMI Klaten akhirnya meminta maaf kepada para relawan dan kru ambulans Klaten.

Mereka ke markas PMI Klaten sekitar pukul 10.00 WIB dengan sepeda motor. Selain mereka juga ada beberapa orang dari keluarga korban kecelakaan (teman pelaku).

Saat mereka tiba, sempat terjadi ketegangan dengan seorang relawan yang emosi. Namun situasi bisa lekas dikendalikan.

Rombongan pelaku yang mengenakan masker penutup wajah itu ditemui ketua PMI Kabupaten Klaten, Purwanto Anggono Cipto, Kapolsek Klaten Utara AKP Edy Prasetyo, relawan PMI, dan perwakilan komunitas ambulans Klaten.

Pertemuan sekitar satu jam berlangsung tertutup dengan ditunggui puluhan kru ambulans Klaten.

"Hasil pertemuan pada prinsipnya dari wakil keluarga korban dan teman-teman korban yang melakukan hal tidak etis, kata kotor dengan ancaman sudah meminta maaf. Pada prinsipnya permintaan maaf sudah kami terima," kata ketua PMI Kabupaten Klaten, Purwanto Anggono Cipto, Jumat (14/3/2025).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Alasan Ancam Relawan PMI

Lima pemuda asal Klaten yang mengintimidasi dan mengancam membakar PMI saat temannya yang kecelakaan ditolong itu mengaku emosi karena tidak terima temannya itu meninggal.

"Alasannya mereka ini emosi sesaat karena tidak bisa menerima temannya itu meninggal. Alasannya begitu," ungkap Ketua PMI Klaten, Purwanto Anggono Cipto di kantornya usai bertemu dengan para pelaku, Jumat (14/3/2025).

"Tadi sudah meminta maaf dan tidak akan mengulangi," kata Purwanto.

Purwanto menjelaskan relawan PMI saat kejadian sudah bekerja sesuai SOP yang ada. Dia menegaskan relawan PMI tidak terlambat melakukan penanganan.

"Kalau dikatakan terlambat atau tidak hitungan dari mana. Wong kita dapat informasi bukan langsung dari korban, informasi bahkan dari orang lain," lanjut Purwanto.

Begitu menerima informasi, sambung Purwanto, petugas piket langsung berangkat untuk memberikan pertolongan. Namun, sesampainya di lokasi justru dihalangi.

"Sampai mau ngecek aja ndak boleh, malah ditekan-tekan. Ini agar tidak terulang lagi agar ambulans nyaman bertugas, ini biar jadi pembelajaran," tutur dia.

Dibawa ke Polres Klaten

Purwanto mengatakan, meski PMI menerima permintaan maaf para pelaku, proses hukum diserahkan ke Polres Klaten. Sebab pihaknya sudah melaporkan ke Polres Klaten.

"Karena sudah kami laporkan, penyelesaian masalahnya sekarang di Polres. Ada lima anak tadi," ujar Purwanto.

"Mereka juga membuat pernyataan tertulis. Intinya mereka meminta maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya," imbuh dia.

Setelah pertemuan, para pelaku juga meminta maaf kepada komunitas ambulans dan relawan di Klaten. Permintaan maaf secara terbuka disampaikan di lantai dua markas PMI yang dipadati para kru ambulans.

"Kami meminta maaf kepada jajaran PMI dan relawan ambulans Klaten, meminta maaf sebesar-besarnya dan tidak akan mengulangi lagi," kata Tamtama (20) salah seorang pemuda itu.

Kapolsek Klaten Utara AKP Edy Prasetyo menyatakan sudah ada pernyataan minta maaf. Karena sudah dilaporkan ke Polres, mereka langsung dibawa ke Polres.

"Karena sudah melaporkan ke Polres jadi langsung dibawa ke Polres," kata Edy.

Halaman 2 dari 2
(dil/apu)


Hide Ads