Lima remaja yang mengintimidasi relawan PMI Klaten akhirnya meminta maaf kepada para relawan dan kru ambulans Klaten. Intimidasi itu terjadi saat relawan hendak mengevakuasi korban kecelakaan di depan IGD RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Mereka ke markas PMI Klaten sekitar pukul 10.00 WIB dengan sepeda motor. Selain mereka juga ada beberapa orang dari keluarga korban kecelakaan (teman pelaku).
Saat mereka tiba, sempat terjadi ketegangan dengan seorang relawan yang emosi. Namun situasi bisa lekas dikendalikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rombongan pelaku yang mengenakan masker penutup wajah itu ditemui ketua PMI Kabupaten Klaten, Purwanto Anggono Cipto, Kapolsek Klaten Utara AKP Edy Prasetyo, relawan PMI, dan perwakilan komunitas ambulans Klaten.
Pertemuan sekitar satu jam berlangsung tertutup dengan ditunggui puluhan kru ambulans Klaten.
"Hasil pertemuan pada prinsipnya dari wakil keluarga korban dan teman-teman korban yang melakukan hal tidak etis, kata kotor dengan ancaman sudah meminta maaf. Pada prinsipnya permintaan maaf sudah kami terima," kata ketua PMI Kabupaten Klaten, Purwanto Anggono Cipto, Jumat (14/3/2025).
Purwanto mengatakan, meski PMI menerima permintaan maaf para pelaku, proses hukum diserahkan ke Polres Klaten. Sebab pihaknya sudah melaporkan ke Polres Klaten.
"Karena sudah kami laporkan, penyelesaian masalahnya sekarang di Polres. Ada lima anak tadi," ujar Purwanto.
"Mereka juga membuat pernyataan tertulis. Intinya mereka meminta maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya," imbuh dia.
Setelah pertemuan, para pelaku juga meminta maaf kepada komunitas ambulans dan relawan di Klaten. Permintaan maaf secara terbuka disampaikan di lantai dua markas PMI yang dipadati para kru ambulans.
"Kami meminta maaf kepada jajaran PMI dan relawan ambulans Klaten, meminta maaf sebesar-besarnya dan tidak akan mengulangi lagi," kata Tamtama (20) salah seorang pelaku.
Kapolsek Klaten Utara AKP Edy Prasetyo menyatakan sudah ada pernyataan minta maaf. Karena sudah dilaporkan ke Polres, mereka langsung dibawa ke Polres.
"Karena sudah melaporkan ke Polres jadi langsung dibawa ke Polres," kata Edy.
Diberitakan sebelumnya, Relawan PMI Kabupaten Klaten mendapatkan intimidasi beberapa orang saat bertugas mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas di depan IGD RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Kejadian tersebut viral setelah terekam kamera CCTV di lokasi. Rekaman berdurasi sekitar 48 detik memperlihatkan ada empat orang laki-laki yang usianya diperkirakan masih remaja.
Mereka bercelana pendek dan berkaus hitam berada di sekitar mobil ambulans PMI. Setelah seorang petugas PMI keluar mereka mendekat dan terlihat marah, kemudian mendorong-dorong petugas PMI.
Keributan beberapa saat itu akhirnya dilerai beberapa orang termasuk yang berpakaian sekuriti. Para pelaku kemudian pergi dan mobil PMI juga bersiap meninggalkan lokasi.
Ketua PMI Kabupaten Klaten, Purwanto Anggono Cipto, membenarkan ada kejadian tersebut. Namun tidak ada anggota PMI yang terluka dalam kejadian tersebut.
"Nggak ada yang terluka karena bisa menghindar. Hanya ada yang kedorong saja, tetapi ada kata-kata yang jelek dan ngancam mau ngobong (membakar)," jelas Purwanto saat diminta konfirmasi detikJateng, Kamis (13/3/2025).
Kejadian pengancaman tersebut, terang Purwanto, telah diadukan ke Polres Klaten. Kejadian tersebut juga terekam CCTV di lokasi.
"Ada rekaman CCTV-nya," imbuh Purwanto.
Dalam surat aduan ke Polres Klaten, seperti yang dilihat detikJateng, kasus itu dilaporkan Kamis kemarin. Kejadian dugaan tindak pidana pengancaman itu terjadi Rabu (12/3) pukul 05.00 WIB di IDG RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro.
Sumber yang tidak disebutkan namanya menjelaskan kejadian itu bermula saat relawan PMI menolong mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas. Korban dinyatakan meninggal.
"Korban dinyatakan meninggal dan rekan-rekan korban itu bertanya ke relawan PMI. Saat dijawab sudah meninggal justru tidak terima," ungkapnya.
(dil/afn)