.webp)
Wanita di Inggris bernama Phoebe O'Shaughnessy membagikan kisahnya saat terkena stroke di usia 21 tahun. Dia didiagnosis stroke pada April 2024 lalu usai dilarikan ke rumah sakit karena kejang tanpa sebab.
Dilansir dari detikHealth, Selasa (4/3/2025), setelah diperiksa, dia dinyatakan mengalami stroke dan harus makan lewat selang selama empat hari. Hasil tes mengungkapkan bahwa Phoebe mengalami stroke yang disebabkan kolitis ulseratif.
"Saya dirawat di Rumah Sakit Maidstone, Kent, tidak bisa berbicara sama sekali, dan mengalami kejang tanpa sebab," jelas Phoebe, dikutip dari Mirror UK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat bangun, saya tidak bisa berbicara atau berjalan, dan sisi kanan wajah saya mulai melemah," sambungnya.
Dia mengatakan awalnya dirinya mengalami sakit kepala selama empat hari. Sakit kepala itu tiba-tiba muncul dan tak kunjung reda meski telah meminum berbagai obat.
"Pada hari keempat, saya tidak dapat menelan obat apapun karena rasa sakitnya dan meminta ibu saya untuk segera pergi ke rumah sakit. Di sana, tim medis melakukan pemeriksaan saraf kranial dan memantau kambuhnya kolitis saya. Setelah itu, saya tidak ingat apa-apa lagi," bebernya.
Setelah serangkaian pemeriksaan, Phoebe didiagnosis mengalami trombosis sinus vena serebral (CVST). Itu merupakan jenis stroke langka yang disebabkan oleh bekuan darah di sinus vena otak.
Phoebe akhirnya diminta untuk menjalani perawatan selama 21 hari di rumah sakit. Dari hasil tes, stroke yang dialaminya itu disebabkan oleh kolitis ulseratif yang diidapnya.
"Awalnya saya dirawat di unit stroke hiperakut di Maidstone, lalu dirawat di unit stroke akut setelah mulai bisa berjalan dan berbicara lagi," tuturnya.
Wanita yang saat ini berusia 22 tahun itu mengalami kolitis ulseratif pada September 2019. Itu adalah penyakit radang usus (IBD) yang menyebabkan peradangan dan tukak lambung. Akibat kondisi tersebut, Phoebe sering muntah dan mencoba pengobatan baru.
Kini, Phoebe sudah bisa Kembali berjalan dan berbicara seperti sebelumnya. Menurut Phoebe saat itu merupakan saat-saat traumatis bagi dirinya, namun dia tak ingin menyerah dari kondisinya saat itu.
Dia, juga mengingatkan agar orang-orang yang mengalami penyakit radang usus sepertinya untuk selalu waspada dan segera memeriksakan kondisinya ke dokter, sebelum memicu kondisi yang lebih parah.
(afn/afn)
