Viral Putra Mahkota Posting 'Nyesel Gabung Republik', Keraton Solo Buka Suara

Viral Putra Mahkota Posting 'Nyesel Gabung Republik', Keraton Solo Buka Suara

Tara Wahyu NV - detikJateng
Sabtu, 01 Mar 2025 20:11 WIB
PN Solo membacakan eksekusi pembukaan pintu Kori Kamandungan Keraton Solo, Kamis (8/8/2024)
Ilustrasi Keraton Solo. Foto: dok detikJateng
Solo -

Unggahan putra mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro yang menyesal gabung ke Republik Indonesia viral. Begini penjelasan Keraton Solo.

Unggahan yang dimaksud ialah tangkapan layar story Instagram @kgpaa_hamangkunegoro yang menuliskan menyesal gabung ke republik. Tangkapan layar itu nampak dibagikan sejumlah akun X. Kini story tersebut sudah tidak ada di akun putra mahkota itu.

Salah satu yang mengunggah tangkapan layar itu ialah akun @helmi_stbd. Dia menginformasikan bahwa KGPAA Mangkunegoro sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta menyesal gabung republik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KGPAA Mangkunegoro sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta menyampaikan penyesalan bergabungnya Keraton Surakarta ke dalam Republik Indonesia," tulis akun tersebut, dilihat detikJateng Sabtu (1/3/2025).

Mengenai unggahan tersebut, perwakilan Keraton Solo, pengageng sasana wilapa karaton Surakarta Hadiningrat, KPA.H Dany Nur Adiningrat, mengatakan bahwa unggahan tersebut merupakan bentuk kritik untuk pemerintahan. Menurutnya, sebelum tulisan itu, Hamangkunegoro itu sempat mengunggah soal korupsi Pertamina.

ADVERTISEMENT

"Kita lihat postingan sebelumnya juga ya beliau menyoroti tentang BBM sempat yang dioplos, beliau memakai juga beberapa tahun terakhir dan merasa terbohongi juga. Ini memantik beliau, ini kritikan yang keras bagi pemerintah," katanya dihubungi detikJateng, Sabtu (1/3/2025).

Menurutnya, sebagai anak muda, Hamangkunegoro terpantik untuk bersuara. Apalagi, kata dia, Hamangkunegoro merupakan penerus Keraton Solo.

"Beliau sebagai anak bangsa, sebagai calon penerus dari pemimpin Jawa, Keraton, beliau adalah keturunan pahlawan Paku Buwono (PB) 10, PB 6, PB 12 yang tentara juga. Dan keraton yang sumbangsih bagi negara tidak sedikit itu bahkan, menyatakan bergabung ke republik," ungkapnya.

Dirinya memastikan bahwa Keraton Solo mempunyai jiwa merah putih. Unggahan tersebut, ditegaskan Dany hanya ungkapan satire.

"Dilihat kata-katai itu 'Nyesel Keraton Gabung Republik', ini adalah ungkapan satire sebagai anak bangsa. Saya pastikan kami di Keraton Solo merah putih, kita pastikan itu," bebernya.

"Ini dilakukan karena kecintaan kita akan bangsa ini. Kemarin saya melihat bukan hanya kita juga, ya ada beberapa ungkapan dari kalangan anak muda. Ungkapan dengan tata cara bahasa komunikasi anak muda," pungkasnya.




(afn/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads