Ratusan orang yang hampir semuanya remaja memenuhi Alun-alun Klaten di Jalan Pemuda. Mereka datang untuk mengaji bersama QS Al Kahfi sambil menunggu waktu berbuka.
Para remaja putra dan putri itu terlihat mulai berdatangan sekitar pukul 15.30 WIB. Ada yang berseragam komunitas tapi ada pula yang hanya berbaju gamis.
Mereka kemudian membentuk lingkaran sambil duduk di rumput lapangan. Peserta cewek di sisi selatan dan cowok di sisi utara dipisahkan koridor alun- alun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu orang koordinator di depan mengawali pembacaan kitab suci Al-Qur'an dengan mikrofon kemudian diikuti peserta lain. Ada yang membaca kitab Al-Qur'an berupa buku tapi tidak sedikit yang menggunakan aplikasi.
Khusyuk dan khidmat. Sampai selesai pembacaan saat petang mulai datang. Peserta juga berkumpul sebentar untuk mendengar orasi keprihatinan terhadap Palestina.
"Kita ingin mempererat silaturahmi komunitas yang ada di Klaten. Kita ingin tumbuh bareng komunitas Islam yang ada di Klaten sekaligus ngabuburit di puasa Ramadan hari pertama," ungkap koordinator acara Cendra Hias kepada wartawan di lokasi, Sabtu (1/3/2025) sore.
Dijelaskan Cendra, acara Klaten Mengaji 3 itu merupakan even ketiga. Jumlah peserta tahun ini mencapai 40 komunitas dengan sekitar 400 peserta.
"Sekitar 400 peserta. Kegiatan cuma hari ini saja, memang Klaten mengaji hanya sekali di awal bulan Ramadan," terang Cendra.
Surat Al Kahfi dipilih, sebut Cendra, untuk mengingatkan tantangan bagi generasi muda tentang fitnah akhir jaman. Selain itu untuk meneguhkan Ramadan sebagai bulan Al Qur'an.
"Bulan Ramadan ini kan bulan turunnya Al Qur'an. Siapa yang mengaji pahalanya juga dilipatgandakan," pungkas Cendra.
Ketua Ikatan Da'i Indonesia (Ikadi) Klaten KH Amin Mustofa menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Dirinya datang melihat langsung.
"Saya melihat, juga ikut sekalian. Ini kegiatan bagus untuk membumikan kecintaan terhadap Al Qur'an kepada generasi muda di tengah tantangan jaman," katanya di lokasi.
(afn/afn)