Kepala Badan Pengendalian Pembangunan & Investigasi Khusus (BPPIK), Aries Marsudiyanto mengapresiasi gelaran retret kepala daerah di Akmil Magelang. Aries menilai, retret tersebut sangat strategis untuk membangun kekompakan dan kebersamaan selama lima tahun ke depan.
Aries mengungkapkan, sistem dan mekanisme retret kepala daerah itu menghabiskan biaya yang rendah. Meski begitu, dia menilai manfaatnya luar biasa yang bisa dirasakan lima tahun ke depan.
"Dan ini kita perlu appreciate, beliau membuat sistem dan mekanisme dengan cost and benefit. Cost-nya serendah-rendahnya, tapi benefitnya sudah disampaikan luar biasa, sangat strategis lima tahun ke depan, kekompakan, kebersamaan, menepis, mengeleminir semua ego-ego sektoral sehingga menjadi kekuatan secara nasional," kata Aris, dikutip dari keterangan yang diperoleh detikJateng, Kamis (27/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aries menilai, Lembah Tidar, tempat Akmil Magelang, cocok untuk membentuk pemimpin bangsa.
![]() |
"Dan di Lembah Tidar ini tempatnya yang paling tepat untuk membentuk seluruh pemimpin bangsa di negara kita," imbuhnya.
Sementara itu, Tito Karnavian mengungkapkan, retret tersebut diikuti oleh kepala daerah dan wakilnya. Tito menyebutkan, ada 1000 lebih wakil kepala daerah yang hadir mengikuti retret.
"Selama 6 hari lebih itu (retret) diikuti 503 (kepala daerah). Besok akan hadir wakil kepala daerahnya, hampir 1000 orang," sebutnya.
Tito menjelaskan, wakil kepala daerah ikut andil dalam menentukan nasib masing-masing daerah.
"Tapi kita jangan lihat 1000-nya,1000 ini berpengaruh kepada 285 juta rakyat Indonesia. Mereka latar pemimpin yang menentukan daerah masing-masing," jelasnya.
Retret kali ini, Tito menjelaskan, dapat mengikat emosional antarkepala daerah. Tito mengakui, tidak mudah menggelar retret dengan banyak anggota.
"Meniru retret yang lama. Ada emotional bonding (ikatan emosional). Nggak mudah (retret dengan banyaknya partisipan)," ujarnya.
Dirinya juga meminta kepala daerah untuk berkumpul minimal sebulan sekali. Sebab, Tito mengatakan, ada gubernur yang tidak mengadakan rapat bersama bupati maupun wali kota selama setahun.
Tito mengungkapkan, dirinya mewajibkan gubernur berkumpul bersama bupati dan wali kota (walkot)nya di ruangan yang sudah disiapkan di Akmil Magelang. Hal itu dilakukan lantaran adanya seorang gubernur yang belum pernah rapat bersama bupati dan wali kota selama setahun.
"Bayangkan ini kan ada ruangan-ruangan. Kemarin pagi, saya wajibkan seluruh gubernur untuk berkumpul dengan para bupati, wali kotanya, karena saya pengalaman lima tahun (menjabat sebagai Mendagri) ada di provinsi tertentu gubernurnya setahun tidak ada rapat dengan bupati, wali kota," kata Tito.
Dengan berkumpulnya gubernur, bupati, dan wali kota, dari masing-masing wilayah, Tito mengungkapkan, mereka akan saling mengenal. Dia juga meminta para kepala daerah untuk berkumpul sebulan sekali.
"Di sini mereka kemarin kumpul, saling kenal, sudah mulai bicara-bicara soal daerahnya. Dan saya minta mereka untuknya sebulan sekali lah kumpul bupati, wali kota, oleh para gubernur," ungkapnya.
(afn/ahr)