Cerita Pasutri Duduk di Sebelah Mayat dalam Penerbangan Jarak Jauh

Cerita Pasutri Duduk di Sebelah Mayat dalam Penerbangan Jarak Jauh

Novi Christiastuti - detikJateng
Rabu, 26 Feb 2025 23:09 WIB
Pesawat sedang take off atau lepas landas.
Ilustrasi pesawat mengudara. Foto: Unsplash/Gary Lopater
Solo -

Pasangan suami istri asal Australia mengungkapkan keluhannya kepada maskapai Qatar Airways. Sebab, mereka harus duduk di sebelah mayat sepanjang penerbangan jarak jauh.

Dilansir AFP, seperti dikutip detikNews Rabu (26/2/2025), penumpang bernama Mitchell Ring itu bercerita insiden itu terjadi dalam penerbangan dari Melbourne, Australia, menuju Doha, Qatar, pekan lalu. Penerbangan itu berdurasi 14 jam.

Ring menuturkan salah satu penumpang, berjenis kelamin perempuan, diketahui meninggal di tengah penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka (para awak pesawat-red) berupaya mendorongnya (penumpang yang meninggal-red) menuju kelas bisnis, tapi dia wanita yang cukup besar dan mereka tidak bisa membawanya melewati lorong," tutur Ring saat berbicara dengan jaringan berita Australia, Nine News, pekan ini.

"Mereka tampak agak frustrasi, lalu mereka hanya melihat ke arah saya dan melihat kursi kosong di samping saya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ring dan istrinya, Jennifer Colin, harus duduk sebelah jasad perempuan tersebut saat pesawat mengudara di Venesia, atau selama empat jam, meski kursi lainnya ada yang kosong.

"Mereka mengatakan, 'Bisakah Anda bergeser, tolong', dan saya hanya berkata, 'Iya, tidak masalah'. Kemudian mereka menempatkan wanita itu di kursi yang ia duduki. Ada beberapa kursi kosong di sekitar yang bisa saya lihat," kata Ring.

Ring mengutarakan dirinya bahkan harus menunggu di samping jenazah wanita itu bahkan usai pesawat mendarat.

"Para petugas ambulans dan polisi masuk, dan petugas ambulans mulai menarik selimut dari wanita itu. Itu tidak menyenangkan," ucapnya.

Qatar Airways, dalam pernyataan kepada media lokal Australia, menyampaikan pemintaan maaf "atas ketidaknyamanan atau penderitaan yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini".

"Yang pertama dan terpenting, pikiran kami tertuju pada keluarga penumpang yang meninggal dunia dalam penerbangan kami," sebut pernyataan itu.




(apu/apu)


Hide Ads