Seorang pendaki asal Bekasi, Jawa Barat, berinisial M (16) dilaporkan jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Slamet. Saat ini kondisi korban sudah ditemukan di dalam jurang dengan kedalaman sekitar 100 meter.
Supervisor Site Gunung Slamet Perhutani Alam Wisata Wilayah Barat, Sugeng Utomo, menjelaskan pendaki tersebut melakukan perjalanan bersama empat rekannya via pos Bambangan, Kabupaten Purbalingga.
"Rombongan 5 orang, melakukan perjalanan pendakian tanggal 22 Februari. Rencana turun pada hari ini," kata Sugeng melalui keterangan tertulisnya kepada detikJateng, Minggu (23/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada saat perjalanan turun di sekitar pos 9, korban berjalan cepat mendahului rekannya. Padahal saat itu kondisi cuaca tengah berkabut.
"Salah satu rekanya sekilas melihat kalau korban tersandung dan jatuh. Empat rekannya berusaha menolong sambil berteriak memanggil namanya tapi tidak ada jawaban. Korban tidak terlihat dikarenakan pandangan terhalang kabut," terangnya.
Pihak basecamp Bambangan lalu mendapat laporan dari pendaki lainnya tentang kecelakaan itu lewat pesan WhatsApp pada pukul 09.57 WIB tadi.
"Setelah mendapatkan informasi yang akurat selanjutnya pukul 13.30 WIB Basecamp memberangkatkan team SAR Gunung Slamet untuk melaksanakan evakuasi. Sedangkan Tim SAR kedua diberangkatkan pukul 14.56 WIB," jelasnya.
Tim SAR tiba di sekitar lokasi kejadian pada pukul 19.00 WIB malam ini. Mereka langsung melakukan penyisiran di lokasi dugaan korban terjatuh atas batas vegetasi atau setelah pos 9.
"Sudah diketemukan pukul 19.32 WIB, Kondisi masih bernafas tapi tidak sadar. Tim evakuasi sedang menangani pertolongan pertama, dikarenakan survivor di jurang kedalaman kurang lebih 100 meter," ungkapnya.
Dari informasi yang didapat, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya. Secara kasat mata korban mengalami luka di bagian kepala.
"Kondisi luka, secara visual ada beberapa luka di kepala. Saat ini korban belum sadarkan diri," pungkasnya.
(ams/ams)