- Jadwal Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 2025
- Prediksi Awal Ramadhan 2025 Versi Pemerintah
- Prediksi Awal Ramadhan 2025 Versi Nahdlatul Ulama (NU)
- Prediksi Awal Ramadhan 2025 Versi Muhammadiyah
- Metode Penetapan Awal Ramadhan 1. Metode Rukyatul Hilal (Pengamatan Bulan Sabit Baru) 2. Metode Istikmal (Penggenapan/Penyempurnaan) 3. Metode Hisab (Penghitungan)
Tidak lama lagi, Syaban yang padanya dianjurkan mengerjakan puasa sunnah akan berakhir dan digantikan Ramadhan. Untuk menetapkan Ramadhan, pemerintah akan menggelar sidang isbat. Lalu kapan sidang isbat penentuan awal puasa Ramadhan 2025 akan dilakukan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, sidang adalah pertemuan untuk membicarakan sesuatu. Sementara itu, isbat berarti penyungguhan, penetapan, ataupun penentuan. Dalam konteks Ramadhan, sidang isbat berarti rapat untuk menentukan dimulainya bulan suci tersebut.
Dirujuk dari situs resmi Kementerian Agama, sidang isbat sudah secara rutin dilaksanakan sejak tahun 1950-an, atau ada yang menyebut tahun 1962. Tiap tahunnya, sidang ini dilaksanakan pada tanggal 29 Syaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berhubung Ramadhan 2025 telah kian dekat, pertanyaan seputar jadwal sidang isbat semakin ramai dibahas. Temukan jadwal sidang isbat plus prediksi awal Ramadhan 2025 melalui uraian yang telah detikJateng siapkan di bawah ini. Baca sampai tuntas, ya!
Jadwal Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 2025
Kembali dilihat dari laman resmi Kementerian Agama, sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1446 Hijriah akan dilaksanakan pada 28 Februari 2025 mendatang. Sedianya, sidang yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar ini bakal diadakan di Auditorium H M Rasjidi, Jakarta Pusat.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung," jelas Abu Rokhmad, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.
Terdapat tiga rangkaian acara dalam sidang isbat penentuan awal Ramadhan 2025. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasar hitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal hasil pemantauan. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan.
Secara ringkas, poin-poin penting jadwal sidang isbat Ramadhan 2025 adalah:
- Hari: Jumat
- Tanggal: 28 Februari 2025
- Lokasi: Auditorium H M Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat
- Agenda: Pemaparan data posisi hilal, verifikasi hasil rukyatul hilal, dan musyawarah serta pengambilan keputusan
Prediksi Awal Ramadhan 2025 Versi Pemerintah
Prediksi pemerintah awal Ramadhan 2025 terdapat dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama. Dalam kalender tersebut, 1 Ramadhan 1446 H bertepatan dengan 1 Maret 2025.
Adapun Idul Fitri alias Lebaran yang tiba setiap 1 Syawal, diprediksi bakal jatuh pada 31 Maret 2025. Artinya, menurut perkiraan pemerintah, Ramadhan tahun ini akan berlangsung genap selama 30 hari.
Prediksi Awal Ramadhan 2025 Versi Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait awal Ramadhan 2025. Namun, prediksinya dapat dilihat dalam kalender dari PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Kudus.
Dalam dokumen tersebut, tertulis bahwasanya 1 Ramadhan 1446 Hijriah bertepatan dengan 1 Maret 2025 Masehi. Dengan demikian, NU memprediksi tanggal yang sama dengan pemerintah. Pun juga Idul Fitrinya, diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.
Prediksi Awal Ramadhan 2025 Versi Muhammadiyah
Adapun Muhammadiyah, ketetapan awal Ramadhannya tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah. Dokumen tersebut ditetapkan di Jogja pada 28 Januari 2025 lalu.
Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1446 Hijriah pada Sabtu Pahing, 1 Maret 2025. Sementara itu, Idul Fitri ditetapkan terjadi pada Senin Pahing, 31 Maret 2025. Artinya, Muhammadiyah juga menetapkan puasa genap 30 hari sebagaimana prediksi pemerintah maupun NU.
Metode Penetapan Awal Ramadhan
Di Indonesia, terdapat 3 metode yang dikenal luas untuk menetapkan awal Ramadhan. Secara ringkas, ketiganya adalah:
1. Metode Rukyatul Hilal (Pengamatan Bulan Sabit Baru)
Berdasar penjelasan dalam buku Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut Al-Qur'an dan Sunnah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, metode ini didasarkan atas sebuah hadits shahih yang berbunyi:
تَرَاءَى النَّاسُ الْهِلَالَ فَأَخْبَرتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ أَنِّي رَأَيْتُهُ فَصَامَهُ وَأَمَرَ النَّاسَ بِصِيَامِهِ
Artinya: "Orang-orang sedang mengamati hilal. Aku mengabari Rasulullah SAW bahwa aku melihatnya. Beliau kemudian berpuasa dan menyuruh orang-orang agar ikut berpuasa bersama beliau." (HR Abu Daud no 2342, Ibnu Hibban no 3447, dan Hakim 1/423. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani)
2. Metode Istikmal (Penggenapan/Penyempurnaan)
Sesuai namanya, metode ini dilakukan bila hilal gagal dilihat, semisal karena tertutup mendung. Jika situasi tersebut berlangsung, maka Syaban digenapkan selama 30 hari. Rasulullah SAW bersabda:
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ، وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
Artinya: "Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah (berhari raya) karena melihat hilal. Jika awal bulan samar bagi kalian, maka genapkanlah Syaban hingga tiga puluh hari." (HR Bukhari no 1909 dan Muslim no 1081)
3. Metode Hisab (Penghitungan)
Dirujuk dari laman resmi Universitas Insan Cita Indonesia, hisab adalah kata Arab yang berarti penghitungan atau pemeriksaan. Sesuai namanya, ada juga metode penentuan awal Ramadhan dengan hitungan astronomi atau ilmu falak. Di Indonesia, metode ini biasa dipedomani oleh Muhammadiyah dengan kriteria tertentu.
Itulah informasi lengkap mengenai jadwal sidang isbat penentuan awal Ramadhan 2025. Semoga bermanfaat!
(sto/afn)