Sumur minyak tua di Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Blora, menyemburkan lumpur bercampur gas, Kamis (13/2). Kini semburan kembali muncul di lokasi berbeda. Dengan intensitas yang lebih kecil, sumur minyak tua itu mengeluarkan air dan minyak.
Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo menjelaskan adanya semburan kedua di lokasi yang tidak jauh dari lokasi pertama. Semburan kedua itu berada di daerah yang lebih rendah dari titik sebelumnya.
"Jaraknya kurang lebih 40 meter dari lokasi awal. Itu bukan letusan tapi bekas sumur yang blew, blew itu yang keluar kembali. Materialnya air sama minyak," jelasnya kepada detikJateng, Jumat (14/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya kemudian melakukan pengecekan. Semburan tersebut diketahui sekira pukul 09.00 WIB pagi ini ketika petugas sedang melakukan pengecekan.
"Ternyata itu pipa, bentuknya benar-benar pipa. Itu betul betul bekas sumur. Yang kedua ini diketahui jam 9 pada saat pengecekan sama Pertamina. Dari sumur itu keluar material baru, jadi memang sudah ada jalannya," jelasnya.
Dia memastikan, semburan tersebut berasal dari pipa sumur minyak tua yang sudah lama ditutup.
"Itu bekas sumur yang pernah dikelola. Karena mungkin hasilnya tidak sesuai dengan harapan akhirnya ditutup. (Pengelola siapa?) Masih kita dalami," bebernya.
Dia menerangkan bahwa semburan terjadi di sumur minyak tua yang kedua ini intensitas semburan lebih kecil ketimbang sebelumnya.
"Yang kedua sementara ini masih (nyembur). Saya lihat laporannya bukan seperti yang pertama, itu kan blew ada retakan tanah. Ini memang sumur lama yang keluar materialnya. Air campur minyak. Ketinggian setengah meter atau 70 sentimeter," jelas Gembong.
Untuk memastikan keamanan, pihak kepolisian telah memasang garis polisi. Garis polisi itu masih dalam area police line sebelumnya.
"Yang keluar baru itu atau sumur yang buka kembali termasuk di radius garis line awal itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Gembong mengatakan bahwa sumur minyak tua yang mengeluarkan lumpur bercampur gas dipastikan berhenti sekira pukul 23.00 WIB, Kamis (13/2).
"Itu yang awal sudah berhenti total. Berhenti sekira pukul 11 malam sudah berhenti," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah semburan lumpur bercampur minyak tiba-tiba muncul di wilayan hutan Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Kepala Dusun (Kadus) Kedinding, Sulistiyani mengatakan tanah yang menyemburkan lumpur tersebut berada di wilayah hutan turut di Dusun Kedinding.
"Iya ada semburan. Itu tadi pagi sekitar jam 09.00 tadi. Yang dikeluarkan air sama latung (minyak mentah)," jelasnya saat dimintai konfirmasi detikJateng melalui ponsel, Kamis (13/2).
(rih/afn)