Pihak kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menambah penanda larangan berenang di sekitar kolam retensi kampus usai dua mahasiswa tewas tenggelam. Unissula berharap peristiwa serupa tidak terulang.
Kolam retensi tersebut berada di dekat gedung Fakultas Kedokteran. Sebenarnya sudah ada tiang rambu larangan berenang di lokasi itu. Namun pihak kampus kini memasang spanduk berisi larangan berenang yang berukuran lebih besar agar mudah terlihat.
"Iya kita tambah rambu-rambunya. Semoga tidak terulang. Kita berduka atas peristiwa yang menimpa dua mahasiswa tersebut," kata Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan Unissula, Setiawan Widiyoko ditemui di kampus Unissula Semarang, Kamis (13/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut kampus tersebut memiliki 4 kolam retensi. Rencananya mereka akan membuat satu kolam lagi. Kolam tersebut untuk penampungan air yang membantu mengurangi dampak banjir.
"Yang di depan sudah diresmikan. Nanti rencana akan ada satu lagi," jelasnya.
Diketahui, peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (11/2) lalu. Awalnya dua mahasiswa tersebut awalnya nongkrong bersama empat mahasiswa lainnya. Kemudian salah satu korban membuat sayembara berenang hingga ujung dengan hadiah uang Rp 50 ribu.
Korban, Syarif menyanggupi, namun dia tenggelam. Sedangkan Andre yang membuat sayembara langsung melompat untuk menolong dan ternyata dia juga tenggelam.
"Ada mahasiswa yang tongkrong di kolam retensi, kemudian salah satu mahasiswa kasih sayembara ke salah satu mahasiswa. 'Kalau bisa berenang dari ujung selatan ke utara tak kasih uang Rp 50 ribu'. Yang dikasih sayembara mau. Dia renang tapi sampai tengah dia tenggelam," kata Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto saat dihubungi lewat telepon, Selasa (11/2).
(ahr/rih)