Duka menggelayuti Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Dua mahasiswa mereka tewas tenggelam di kolam retensi kampus yang berawal dari sayembara renang senilai Rp 50 ribu.
Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto saat dimintai konfirmasi menerangkan, kedua korban tenggelam Selasa (11/2), sekitar pukul 16.30 WIB. Jenazah keduanya ditemukan malam harinya.
"Mahasiswa FKIP dan Teknik Industri (Unissula)," ungkap Rismanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta insiden maut ini seperti dihimpun detikJateng:
1. Sayembara Renang dari Ujung ke Ujung Berhadiah Rp 50 Ribu
Rismanto menjelaskan, insiden berawal saat sekelompok mahasiswa tengah tongkrong di kolam retensi Unissula. Salah satu mahasiswa kemudian mengumumkan sayembara berenang di kolam itu berhadiah uang.
"Ada mahasiswa yang tongkrong di kolam retensi, kemudian salah satu mahasiswa kasih sayembara ke salah satu mahasiswa. 'Kalau bisa berenang dari ujung selatan ke utara tak kasih uang Rp 50 ribu'," ujar dia.
"Yang dikasih sayembara mau. Dia renang, tapi sampai tengah dia tenggelam," sambung Rismanto.
2. Pemberi Sayembara Tenggelam Saat Tolong Temannya
Rismanto melanjutkan begitu melihat salah satu korban tenggelam, mahasiswa yang mengadakan sayembara tersebut berusaha menolong. Nahas, dia juga ikut tenggelam.
"(Korban) Yang satu yang nyuruh. Lihat temannya tenggelam, dia berenang ke tengah tapi tenggelam juga. Laki-laki semua," ungkap Rismanto.
Tim SAR gabungan yang menerima laporan langsung menggelar operasi pencarian. Malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB, dua mahasiswa tersebut ditemukan dalam kondisi tewas.
"Sudah ditemukan, dibawa ke rumah sakit, itu kan dekat RSI," pungkas Rismanto.
3. Kampus Beri Ucapan Belasungkawa
Pihak Unissula melalui Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan Unissula, Setiawan Widiyoko, menyampaikan dukacita atas meninggalnya dua mahasiswa itu.
Dia mengungkapkan identitas kedua korban. Mereka masing-masing bernama Syarif Hidayatullah mahasiswa Fakultas Teknologi Industri angkatan 2024 asal Pulau Bawean, Jawa Timur, dan Andre Puji Setiawan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2021 asal Kabupaten Jepara.
"Kami civitas akademika Unissula merasa sangat kehilangan dan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan. Semoga diberi ketabahan," kata Setiawan dalam keterangannya, Rabu (12/2/2025).
Setiawan menuturkan yang menyanggupi tantangan itu adalah Syarif. Dia tidak kuat usai berenang sejauh 20 meteran dan mulai melambaikan tangan.
"Andre yang berusaha membantu juga ikut tenggelam. Empat teman yang lainnya berusaha membantu namun tidak berhasil. Pihak kampus yang mendapat laporan naas tersebut bergerak cepat dengan menghubungi pihak kepolisian, Tim SAR, dan ambulans dari Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Pihak Unissula juga sudah menghubungi pihak keluarga," jelasnya dalam keterangan tersebut.
Tim SAR menemukan kedua korban pada pukul 19.30 WIB dan 19.39 WIB dalam kondisi meninggal. Jenazah kedua korban selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Kemudian diantar pimpinan fakultas masing masing ke rumah duka pada pukul 21.30 WIB.
"Berenang bisa berbahaya jika dilakukan tanpa pemanasan dan persiapan karena saat berenang bisa keram perut keram kaki dan berakibat tenggalam. Resikonya bahkan bisa lebih fatal jika dilakukan oleh orang yang tidak bisa berenang," ungkapnya.
(apu/afn)