Doa Malam Nisfu Syaban: Arab, Latin, dan Artinya

Doa Malam Nisfu Syaban: Arab, Latin, dan Artinya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 13 Feb 2025 16:15 WIB
Ilustrasi muslim berdoa saat malam Nisfu Syakban.
Ilustrasi doa malam Nisfu Syaban. (Foto: iStockphoto)
Solo -

Malam Nisfu Syaban yang berlangsung pada hari ini Kamis, 13 Februari 2025 dapat diisi dengan memperbanyak amalan baik, salah satunya banyak-banyak berdoa kepada Allah SWT. Sebagai panduan, berikut akan disampaikan bacaan doa malam Nisfu Syaban untuk diamalkan mulai Maghrib nantinya.

Nisfu Syaban adalah pertengahan bulan Syaban. Sebagian kalangan muslim menilai ada begitu banyak kemuliaan yang dapat diraih saat menghidupkan malam Nisfu Syaban. Salah satu anjuran menghidupkan malam Nisfu Syaban didasarkan pada sebuah riwayat hadits.

Sebagaimana disampaikan dalam buku 'Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah' karya Siti Zamratus Sa'adah, bahwa Al-Ashbihani menerangkan dalam kitab At-Targhib bahwa terdapat riwayat yang berasal dari Mu'adz bin Jabal r.a. Melalui riwayat tersebut disampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barang siapa menghidupkan lima malam ini, maka diwajibkan baginya untuk masuk surga: malam Tarwiyah, malam Arafah, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, serta malam Nisfu Syaban," (Al-Ashbihani, At-Targhib wa At-Tarhib, 1/248).

Mengingat malam Nisfu Syaban akan berlangsung pada hari ini Kamis, 13 Februari 2025, tidak ada salahnya bagi setiap muslim untuk memaknainya dengan banyak memohon semata-mata kepada Allah SWT. Tidak terkecuali dengan memanjatkan doa di malam yang penuh kemuliaan ini. Sebagai panduan bagi setiap muslim yang hendak mengamalkan doa malam Nisfu Syaban, berikut bacaannya secara lengkap.

ADVERTISEMENT

Doa Malam Nisfu Syaban Lengkap

Ada berbagai versi bacaan doa malam Nisfu Syaban yang bisa diamalkan oleh setiap muslim. Berbagai doa yang akan dipaparkan nantinya dapat diniatkan sebagai amalan sunnah untuk memohon kepada Allah SWT. Adapun bacaannya adalah sebagai berikut.

1. Doa Malam Nisfu Syaban Versi Pertama

Bacaan doa malam Nisfu Syaban pertama diambil dari sebuah lantunan doa yang sering kali diamalkan oleh Rasulullah SAW. Diungkap dalam buku 'Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban' karya Dra Udji Asiyah, MSi, bahwa saat datangnya bulan Rajab, Rasulullah SAW senantiasa berdoa kepada Allah SWT.

Adapun doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW untuk memohon diberikan keberkahan di bulan Syaban dan Syaban hingga disampaikan pada bulan Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ

Artinya: "Dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW jika masuk bulan Rajab, dia berkata: 'Allahumma barik lanaa fii Rajaba wa Syaban wa barik lanaa fii Ramadhan' (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan berkahilah kami di bulan Ramadhan)" (HR. Ahmad Nomor 2228).

Doa tersebut dapat diamalkan pada bulan Syaban, tidak terkecual malam Nisfu Syaban yang berlangsung hari ini. Berikut bacaannya secara lengkap:

Arab: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Latin: Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya'ban wa ballighna ramadhana.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."

2. Doa Malam Nisfu Syaban Versi Kedua

Selain mengamalkan sebuah doa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, ada juga doa sesudah membaca Surat Yasin yang bisa dipanjatkan di malam Nisfu Syaban. Sebagaimana diketahui, salah satu amalan sunnah di malam ini adalah membaca Yasin sebanyak tiga kali.

Setelah selesai mengerjakannya, seseorang bisa melanjutkannya dengan mengamalkan doa. K Zainuri Ihsan, S.Ag dan Ust H Mochtar Hidayat, SH dalam bukunya 'Surat Yaasiin Tahlil dan Istighosah', memberikan informasi bahwa bacaan doa sesudah membaca Surat Yasin adalah sebagai berikut.

Arab: اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ أَعْطَيْتَنَا اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِنَّهُمْ أَجْمَعِينَ فِي كَنَفِكَ وَحِفْظِكَ وَأَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِي عَيْنٍ وَذِي بَغْيِ وَمِنْ كُلِّ ذِي شَرَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ جَمِلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلامَةِ وَحَقَّقْنَا بِالتَّقْوَى وَالْإِسْتِقَامَةِ وَأَعِدْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَأَوْلَادِنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِإِخْوَانِنَا فِي الدِّينِ وَلِأَصْحَا بِنَا وَلأَحْبَابِنَا وَلِمَنْ أَحَبَّنَا فِيْكَ وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. وَصَلَّى اللَّهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِراً وَبَاطِنَا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Latin: Bismillahir rahmaanir rahiim.

Allaahumma inna nastahfizhuka wanastaudi-'uka adyaa-nanaa wa-anfusanaa wa-ahlanaa wa-aulaadanaa wa-am-waalanaa wakulla sai-in a'thaitanaa. Allahummaj-alnaa wa- iyyahum- ajma'iina fii kanafika wa hifzhika wa-amaanika wajiwaarika wa-'iyadzika min kulli syaithaan-in mariidin wajabbaararin 'aniidin wadzii 'ainin wadzi baghyin wamin syarri kulli dzi syarrin innaka 'alaa kulli syai-in qadiir. Allahumma jammilnaa bil-'aafiyati was-salaamati wahaqqiqnaa bittaqwaa wal- istiqaamati wa-a-'idznaa mim muujibaatin nadaamati innaka samii-'ud du-'aak. Allahummaghfirlanaa waliwaalidinaa wali-au-laadinaa walimasyaayikhinaa wali-ikhwaaninaa fiddiini wali-ashhaabinaa wa-ahbaabina waliman- ahabbanaa fiika waliman ahsana ilaika walilmukminiina walmuk-minaati walmuslimiina walmuslimaati ya rabbal 'alami-in. Washallallahu 'alaa 'abdika warasuulika sayyidinaa muhammadin wa-'alaa aalihii washahbihii wasallim. Warzuqnaa kamaalal mutaaba-'ati lahuu zhaahiran wa-baathinan fii 'aafiyatin wasalaamatin birahmatika ya ar-hamar raahimiin.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Ya Allah, kami memohon perlindungan-Mu dan kami titipkan kepada-Mu agama kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta kami, dan segala sesuatu yang telah engkau berikan kepada kami. Ya Allah jadikanlah kami selalu berada dalam penjagaan, pengamanan, dan perlindungan-Mu dari (kejahatan) syaitan yang terkutuk, penguasa yang keji, orang-orang yang berbuat aniaya dan dzolim, dan segala sesuatu yang bersifat jahat; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, hiasilah kami dengan kesehatan dan keselamatan; kuatkanlah ketaqwaan dan istiqamah kami; dan hindarkanlah kami dari segala penyebab kesesalan; sesungguhnya Engkau Maha Mendengar segala doa. Ya Allah, Tuhan semesta alam, ampunilah (dosa) kami, orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara kami seagama, sahabat-sahabat kami, orang-orang yang kami cintai, orang-orang yang mencintai dan berbuat baik kepada kami karena-Mu, orang-orang mukmin, dan kaum muslimin. Ya Allah yang Maha Pengasih, anugerahkanlah kepada kami ke-sempurnaan dalam mengikuti (agama-Mu) secara lahir dan batin, dalam keadaan sehat dan selamat dengan rahmat-Mu, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba dan utusan-Mu, junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya."

3. Doa Malam Nisfu Syaban Versi Ketiga

Dikutip dari buku 'Doa dan Zikir Makbul' karya Abu Hurairah Abdul Salam, Lc, MA, terdapat versi doa malam Nisfu Syaban lainnya yang juga dapat dijadikan sebagai acuan. Melalui doa ini seseorang dapat memohon perlindungan, kemudahan, dan keberkahan oleh Allah SWT. Berikut bacaan doanya.

Arab: اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلالِ وَالْإِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلا اَنْتَ ظَهَرَ اللأَجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَأَمَانَ

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ

اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِي وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَ يُبْرَمُ اصْرِفْ عَنِّي مِنَ البَلاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلامُ الغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Latin: Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu 'alaika ya dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thouli wal in'aam laa ilaaha illaa anta, zhoharul laajiin, wa jaarol mustajiiriin, wa amaanal khoo-ifiin.

Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan awmahruuman awmathruudan awmuqtarron alayya fir rizqi famhu.

Allaahumma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqoowatii wahirmaanii wathordii waiq taaro rizqii wa atsbitnii indaka fii ummil kitaabi sa'iidam marzuuqom muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka qulta waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaabi.

Ilaahii bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarromillatii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wayubromu ishrif 'annii minal balaa-i maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuubi birohmatika yaa arhamar raahimiin.

Washollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aalihii washohbihi wasallam.

Artinya: "Ya Allah Tuhanku, wahai Yang Memiliki Anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, wahai Yang Mempunyai Kekuasaan dan Yang Memberi Nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.

Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang belaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir, dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapatkan rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab.

Ya Tuhanku, berkat penampilan Yang Maha Besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan Syaban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (daripadaku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang Maha Penyayang di antara para penyayang.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."

4. Doa Malam Nisfu Syaban Versi Keempat

Ada versi doa malam Nisfu Syaban lainnya yang mengharapkan rezeki kepada Allah SWT. Hal ini seperti diungkap dalam buku 'Doa Mendatangkan Rezeki: Nabi Muhammad SAW & Keluarganya' karya Tim Zahra, bahwa terdapat sebuah bacaan doa di malam Nisfu Syaban untuk memohon kelancaran rezeki. Berikut bacaan doa yang dimaksud.

Arab: أَللَّهُمَّ أَنْتَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ الْخَالِقُ الرَّازِقُ الْمُحْيِي الْمُمِيْتُ الْبَدِيءُ الْبَدِيعُ لَكَ الْجَلالُ وَلَكَ الْفَضْلُ وَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الْمَنُّ وَلَكَ الْجُودُ وَلَكَ الْكَرَمُ وَلَكَ الْأَمْرُ وَلَكَ الْمَجْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ وَحْدَكَ لا شَرِيكَ لَكَ يَا وَاحِدُ يَا أَحَدُ يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَآلِ مُحَمَّدٍ وَاغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاكْفِنِي مَا أَهَمَّنِي وَاقْضِ دَيْنِي وَوَسِّعْ عَلَيَّ فِي رِزْقِي فَإِنَّكَ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ كُلِّ أَمْرٍ حَكِيمٍ تَفْرُقُ وَمَنْ تَشَاءُ مِنْ خَلْقِكَ تَرْزُقُ فَارْزُقْنِي وَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ أَنْتَ خَيْرُ الْقَائِلِينَ النَّاطِقِيْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهُ مِن فَضْلِهِ فَمِنْ فَضْلِكَ أَسْأَلُ وَ أَيَّاكَ قَصَدْتُ وَابْنَ نَبِيِّكَ اعْتَمَدْتُ وَلَكَ رَجَوْتُ فَارْحَمْنِي يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Latin: Allahumma antal-hayyul-qayyûm(и). Al-'aliyyul-'azhîmul-khâliqur-râziq(u). Al-muhyil-mumitul-badi ul-badi (u). Lakal-jalālu wa lakal-fadhlu. Wa lakal-hamdu wa lakal-mann(u). Wa lakal-jūdu wa lakal-karam(u). Wa lakal-amru wa lakal-majdu wa lakasy-syukru. Wahdaka la syarika laka. Yâ wâhidu ya ahadu ya shamad(u). Ya man lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakun lahu kufuwan ahad(un). Shalli alâ Muhammadin wa âli Muhammad. Waghfir li war hamni. Wakfinî mâ ahammani. Waqdhi dainî wa wassi' 'alayya fi rizqi. Fainnaka fi hadzihil-lailati kulla amrin hakimin tafruq(u). Wa man tasya'u min khalqika tarzuq(u). Farzuqni wa anta khairur-râziqin(a). Fa`innaka qulta wa anta khairul-qâ ilinan nâthiqin(a). Was alullâha min fa.dlihi, famin fadhlika as al(u). Wa iyyaka qashadtu. Wabna nabiyyika i'tamadtu. Wa laka rajautu. Farhamnî ya arhamar-rahimin(a).

Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. Yang Mahatinggi dan Mahaagung, Yang Menciptakan dan Memberi rezeki. Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan, Yang Memulai (penciptaan) dan Yang Menciptakan (tanpa contoh sebelumnya). Bagi-Mu kebesaran dan keutamaan. Bagi-Mu pujian dan karunia. Bagi-Mu kedermawanan dan kemurahan. Dan bagi-Mu urusan, keagungan, dan syukur. Engkau Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Mu. Wahai Yang Maha Esa, Wahai Yang Maha Tunggal, Wahai Tempat Bergantung. Wahai Yang Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. Sampaikan sholawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Ampunilah aku dan rahmatilah aku. Cukupilah segala kebutuhanku. Lunasilah utangku dan lapangkanlah rezekiku. Sesungguhnya Engkau memutuskan perkara dengan teliti (penuh dengan hikmah) di malam ini. Engkau memberikan rezeki kepada siapa pun dari makhluk-Mu yang Kau kehendaki. Maka berilah aku rezeki karena Engkau Sebaik-baik Pemberi rezeki. Sesungguhnya Engkau mengatakan dan Engkau Sebaik-baik Yang Mengatakan dan Mengucapkan: "Dan mohonlah kepada Allah dari keutamaan-Nya," sehingga dari keutamaan-Mu aku memohon. Dan hanya kepada-Mu aku menuju. Dan kepada putra Nabi-Mu aku bersandar. Dan hanya kepada-Mu aku berharap. Maka rahmatilah aku wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.

5. Doa Malam Nisfu Syaban Versi Kelima

Kemudian ada bacaan doa yang berasal dari doa Nabi Yunus AS. Dijelaskan dalam buku 'Dahsyatnya Doa Para Nabi' karya Syamsuddin Noor, SAg, bahwa saat merasa kesulitan, Nabi Yunus AS memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan. Hal ini bahkan tertuang dalam firman-Nya melalui Al-Quran Surat Al-Anbiya' ayat 87 bahwa:

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ ۝٨٧

Wa dzan-nûni idz dzahaba mughâdliban fa dhanna al lan naqdira 'alaihi fa nâdâ fidh-dhulumâti al lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn.

Artinya: "(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, 'Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim'."

Adapun bacaan doa Nabi Yunus AS yang dapat dipanjatkan di malam Nisfu Syaban adalah sebagai berikut.

Arab: لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّلِمِينَ

Latin: "Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaa-limiina."

Artinya: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim" (QS. Al-Anbiya: 87).

Keutamaan Doa Malam Nisfu Syaban

Lantas, apa sajakah keutamaan memanjatkan doa di malam Nisfu Syaban? Terkait dengan hal ini, terdapat sebuah riwayat yang dapat dijadikan sebagai sandaran. Seperti dijelaskan dalam buku 'Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam Hingga Mengenal Mukimin Jawi' karya Hafidz Muftisany, bahwa malam Nisfu Syaban merupakan malam penuh ampunan.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Mu'adz bin Jabal r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan," (HR. Thabrani, Daruquthni, Baihaqi, dan Ibnu Hibban).

Sementara itu, masih merujuk pada buku 'Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah' bahwa terdapat riwayat lainnya yang menjelaskan tentang keutamaan malam Nisfu Syaban sebagai waktu untuk meminta ampunan kepada Allah SWT.

إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ نَادَى مُنَادٍ : هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرِ فَأَغْفِرْ لَهُ ؟ هَلْ مِنْ سَائِلِ فَأُعْطِيْهِ ؟ فَلَا يَسْأَلُ أَحَدٌ شَيْئًا إِلَّا أُعْطِيْ إِلَّا زَانِيَةً بِفَرْجِهَا أَوْ مُشْرِكًا.

"Jika malam Nisfu Sya'ban datang maka akan memanggil Malaikat yang memanggil, Apakah ada yang meminta ampunan maka Aku akan mengampuninya? Apakah ada yang meminta sesuatu maka Aku akan mengabulkannya? Maka tiada seorangpun meminta kecuali aku akan memberikannya, kecuali orang yang berzina dengan farjinya, atau dalam keadaan musyrik," (Al-Baihaqi, Syu'ab Al-Iman, 5/362).

Itulah tadi berbagai versi bacaan doa malam Nisfu Syaban lengkap dengan keutamaannya. Semoga bermanfaat.




(sto/ahr)


Hide Ads