Sembilan siswa SD di Purworejo dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh pusing gegara semprotan parfum ke kipas angin di ruang kelas. Peristiwa itu terjadi Senin lalu. Polisi kemudian berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait parfum itu.
Semprotan Parfum di Jam Terakhir
Kepala SD Negeri 2 Pangenjuritengah, Purworejo, Endang Fitriani, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (10/2) siang.
"Di jam pembelajaran terakhir, kurang lebih jam 12.00 WIB," kata Endang saat dihubungi detikJateng, Selasa (11/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Endang mengatakan, saat itu ada sembilan siswa yang mengeluh pusing. Oleh guru, mereka disarankan keluar kelas lalu diberi minyak kayu putih. Mereka mengaku sebelumnya sempat menyemprotkan parfum ke kipas angin di dalam kelas.
"Kita tanya, katanya sebelumnya mainan parfum disemprotkan ke kipas angin. Totalnya empat laki-laki dan lima perempuan. Jadi ada sembilan," sambungnya.
Siswa Dibawa ke Rumah Sakit
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sembilan siswa itu dibawa ke Rumah Sakit Amanah Umat Purworejo, Senin (10/2) siang. Setelah ditangani dan dinyatakan membaik, mereka diperbolehkan pulang.
"Alhamdulillah beberapa saat kemudian satu per satu setelah diobservasi membaik dan diizinkan pulang bersama orang tua masing-masing. Kami pantau keadaannya di rumah malam tadi dan pagi ini tadi kami tanyakan juga, semuanya alhamdulillah sehat walafiat," ujar Endang.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, pada Selasa (11/2), kelas 6 diliburkan sementara.
"Hari ini diliburkan ya karena ruangan biar kosong dulu, mungkin masih ada efek dari itu kita tidak tahu. Besok sudah masuk kembali," jelas Endang,
Adapun parfum yang dibawa oleh para siswa itu berjumlah enam botol. Parfum tersebut kemudian diamankan oleh polisi.
"Iya, membawa sendiri masing-masing, ada enam parfum. Sekarang diamankan ke Polsek Purworejo. Satu kelas ada 24 siswa, tapi kemarin yang hadir 22 karena ada yang ikut lomba," pungkas Endang.
Parfum Bakal Dicek BPOM
Terpisah, Kapolsek Purworejo, AKP Bruyi Rohman Warsito, mengatakan pada Senin lalu pihaknya langsung mengecek ke lokasi kejadian.
"Sudah kita tangani, jadi memang ada kejadian itu. Ya kita sosialisasi karena itu kecerobohan anak-anak, untuk berhati-hati lagi agar tidak terulang dan pihak sekolah untuk mengawasi. Belum ada tindak pidananya, ya namanya juga anak-anak," kata Bruyi, Selasa (11/2).
Keesokan harinya, Bruyi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPOM terkait parfum yang menyebabkan sejumlah siswa SD itu mengeluh pusing.
"Kita sudah amankan, kita sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Karena Dinas Kesehatan lab-nya kan juga tidak bisa, kita telepon ke sana dan koordinasi dengan BPOM. Korbannya juga sudah sembuh," ujar dia saat dihubungi detikJateng, Rabu (12/2).
"SOP kita, kita laksanakan koordinasi dengan Dinkes. Nanti Dinkes juga akan koordinasi untuk mencari penyebab anak-anak menjadi pusing," sambungnya.
Meski belum ada hasil pasti dari laboratorium, polisi menduga pusing yang dialami oleh para siswa karena disebabkan oleh kandungan alkohol dalam parfum isi ulang tersebut.
"Mungkin juga bisa karena itu parfum isi ulang, bisa aja karena pengaruh alkoholnya. Nanti mau melakukan pemeriksaan ke BPOM, karena enam itu kan campur-campur botolnya beda-beda, jadi kandungan atau penyebab pastinya belum pasti," pungkas Bruyi, kemarin.
(dil/rih)