Melihat Parahnya Kerusakan Jalur Pantura di Subah Batang

Melihat Parahnya Kerusakan Jalur Pantura di Subah Batang

Robby Bernadi - detikJateng
Senin, 10 Feb 2025 20:00 WIB
Kondisi jalur Pantura yang rusak parah di Subah, Batang. Foto diambil Senin (10/2/205).
Kondisi jalur Pantura yang rusak parah di Subah, Batang. Foto diambil Senin (10/2/205). Foto: Robby Bernadi/detikJateng
Batang -

Kerusakan jalur Pantura di Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, cukup parah. Banyak lubang di jalan yang disebut-sebut kerap menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas.

Berdasar pantauan detikJateng, lokasi terparah berada di Dukuh Sari Mulyo, Desa Jatisari, Kecamatan Subah, Batang. Ada banyak lubang di jalur Pantura di jalur dari arah Semarang menuju Jakarta itu.

Di salah satu titik yang cukup parah terdapat banner berisi tulisan meminta pengendara kendaraan untuk berhati-hati. Adapun banner tersebut dipasang oleh warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga, Susi (39) mengatakan warga memasang penanda tersebut lantaran tidak tega melihat banyak pengendara motor yang terjatuh akibat terperosok lubang. Bahkan, pada pekan lalu, terdapat sekitar 7 motor terjatuh dalam sehari.

"Hari Kamis (06/02), pas hujan besar ada satu motor yang jatuh, seorang mahasiswi berboncengan, akibat jalan lubang. Lubang tidak terlihat, karena tertutup situ. Saya berteriak minta tolong bapak-bapak untuk segera menghentikan laju kendaraan di belakangnya. Kondisi parah, berdarah mukanya," kata Susi.

ADVERTISEMENT

Dalam kurun 3 jam kemudian, menurut Susi, lima kendaraan mengalami hal yang sama.

Kondisi jalur Pantura yang rusak parah di Subah, Batang. Foto diambil Senin (10/2/205).Kondisi jalur Pantura yang rusak parah di Subah, Batang. Foto diambil Senin (10/2/205). Foto: Robby Bernadi/detikJateng

"Hari yang sama, lho, sebelum dipasang penanda, ada enam kendaraan yang terjatuh dan terperosok," katanya.

Kondisi jalan berlubang tersebut, menurut Susi, sudah dua pekan lamanya. Namun, terparah pada sepekan terakhir ini.

"Warga membuat penanda, agar tidak ada motor yang berjatuhan. Lubangnya dalam. Makanya sama warga sini, beri tanda seadanya. Alhamdulillah, tidak terjadi lagi, karena tanda itu," ungkapnya.

Adapun Pemerintah Kabupaten Batang merasa tidak berwenang melakukan perbaikan lantaran jalur tersebut berstatus Jalan Nasional. Meski demikian pemkab telah menyurati beberapa instansi meminta agar ada perbaikan.

"Kita sudah koordinasi dengan berbagai pihak yang mempunyai kewenangan jalan nasional," kata Kabid Prasarana Jalan dan Jembatan DPU Kabupaten Batang, Endro Suryono.

Pihaknya mengirimkan surat ke BBPJN Jateng-DIY, kaitannya permohonan untuk perbaikan jalan nasional.

"Habis itu berkembang di masyarakat yang luar biasa adanya kejadian kecelakaan kerap terjadi, kemudian tanggal 7 (Februari), menyurati lagi ke Menteri PUPR," ungkap Endro Suryono.

Terpisah, Kepala Bidang Preservasi 1 BBPJN Jateng-DIY, Tri Bakti Mulianto menyebut pihaknya tengah berupaya keras untuk melakukan perbaikan, namun terkendala anggaran.

"Sebagai bentuk tanggung jawab kami terhadap kondisi tersebut, kami tetap berusaha memperbaiki jalan di tengah-tengah kondisi yang saat ini memang tidak ada anggaran untuk perbaikan ," ungkapnya saat dihubungi.

Kondisi jalur Pantura yang rusak parah di Subah, Batang. Foto diambil Senin (10/2/205).Kondisi jalur Pantura yang rusak parah di Subah, Batang. Foto diambil Senin (10/2/205). Foto: Robby Bernadi/detikJateng

"Program ini (perbaikan jalan) dapat kita laksanakan adanya CSR dari mitra kerja kami yang mau berpartisipasi dalam menangani jalan," jelasnya.

Dikatakan Tri Bakti Mulianto, diakui dalam kondisi intensitas hujan yang tinggi, membuat jalan nasional aspal mudah rusak dan berlubang.

"Apabila ada anggaran untuk penanganan jalan sudah tersedia, penanganan kerusakan jalan yang ada di Pantura segera ditangani. Dua bulan lagi kita akan memasuki lebaran idul Fitri, sehingga penanganan jalan segera ditangani," pungkasnya.

Mendapat Perhatian Korlantas

Adapun kerusakan Jalur Pantura, termasuk di Batang, mendapatkan perhatian dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri. Kakorlantas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho mengecek langsung kondisi Jalur Pantura di Batang pada pekan lalu.

"Kami hari ini dari Semarang, sengaja saya menelusuri jalur jalan nasional dari Semarang sampai Batang itu cukup parah ya, contoh hari ini kita ada di Batang" kata Agus Suryonugroho, pada wartawan saat melakukan pengecekan Jalan Pantura Kandeman, Jumat Sore (07/02).

"Saya dari Semarang sampai tempat sini, cukup banyak sekali lubang. Ini tentu akan mempengaruhi operasi ketupat," tambahnya.

Selain rawan kecelakaan, jalan berlubang juga akan memperlambat arus, terutama saat operasi ketupat mendatang.

"Saat one way (Operasi Ketupat), beban itu ada di jalan nasional, jadi kalau jalannya masih seperti ini, rawan sekali, satu perlambatan, dua kecelakaan, dan lain sebagainya," ungkapnya.

Langkah pihaknya akan membawa persoalan ini pada rapat koordinasi, untuk disampaikan ke instansi terkait.

"Maka dari itu nanti pada rapat-rapat tertentu akan kami sampaikan pada stakeholder, untuk segera diperbaiki, kalau tidak, membahayakan pada pengguna jalan," katanya.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads