.webp)
Program cek kesehatan gratis bagi masyarakat yang berulang tahun telah dimulai sejak hari ini. Sejumlah warga terpantau berdatangan ke Puskesmas Pandanaran Semarang untuk menikmati program tersebut.
Pantauan detikJateng di Puskesmas Pandanaran, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, tampak sudah banyak warga Kota Semarang yang mengantre untuk mendapat cek kesehatan gratis di puskesmas tersebut.
Salah satunya warga asal Kampung Pelangi, Kelurahan Randusari, Endang (60). Perempuan paruh baya yang baru berulang tahun 9 Januari lalu itu tengah mengantre cek kesehatan gratis bersama kawannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan adik sepupu saya nakes (tenaga kesehatan), jadi saya dikasih tahu ada cek kesehatan gratis," kata Endang di Puskesmas Pandanaran, Senin (10/2/2025).
Awalnya, ia mengaku cukup kesulitan lantaran harus menggunakan handphone untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM). Namun, ia bisa mendapat bantuan dari anaknya.
"Kita kan nggak punya email, susah juga jadinya. HP juga dari anak, email juga dari anak, tapi untung tetap bisa dilayani," terangnya.
"Saya orang tua kan gaptek minta tolong sepupu, terus dibantu dan langsung bisa ke sini. Sangat bermanfaat sih, soalnya kalau cek kesehatan sendiri mahal," sambungnya.
Endang mengaku telah tiba di puskesmas sejak pukul 08.00 WIB. Ia sudah menunggu sekitar satu setengah jam, tapi gilirannya masih belum tiba lantaran banyaknya peserta yang mendaftar hari itu.
"Tapi sejauh ini pelayanannya teratur, kendalanya ada yang ingin cepat-cepat, jadi harus sabar," tuturnya.
Tampak sejak awal, calon pasien mengambil nomor antrean pemeriksaan. Usai gilirannya tiba, pasien akan mengikuti skrining, mengecek tinggi badan dan berat badan, mengecek antropometri dan tekanan darah, mengikuti pemeriksaan fisik, laborat, edukasi fisik, hingga edukasi aktivitas fisik.
Salah satu warga asal Mugassari yang baru melaksanakan pengecekan gratis, Krisna Mukti Prabowo (27) mengatakan, ia menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk mengikuti pengecekan tersebut. Kemudian, ia harus mengantre lagi untuk pemeriksaan gigi.
"Ini kebetulan cek gigi. Saya nggak ada kendala, karena mendaftar SSM sudah tersinkron ke IKD. Tapi kaget karena hari ini cukup over load," tuturnya.
"Saya sudah ke sini dari jam 08.00 WIB, sudah dapat antrean nomor 18. Kendalanya di bawah pemanggilannya nggak pakai mic untuk cek EKG," tuturnya.
Sebelumnya, kata Krisna, ia sudah rutin melakukan pengecekan kesehatan. Menurutnya, pengecekan kesehatan gratis cukup bermanfaat bagi masyarakat karena mampu menghemat biaya cek kesehatan.
"Biasanya saya skrining di rumah sakit pusat untuk pemeriksaan hematologi lengkap bisa habis berjuta-juta. Tapi kalau cuma ini hemat Rp 600 ribu sampai jutaan. Kalau biasanya lebih lengkap, tapi kalau ini bisa mendeteksi dini," terangnya.
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana juga turut meninjau pelaksanaan program yang disediakan pemerintah pusat tersebut. Ia memastikan, seluruh puskesmas di Jateng dapat diakses untuk program cek kesehatan gratis.
"Untuk Jateng sendiri kita siapkan ada sekitar 881 Puskesmas yang ada di 35 kabupaten/kota," kata Nana.
Ia menjelaskan, cek kesehatan gratis ini diperuntukkan bagi warga yang berulang tahun dari bayi hingga manusia lanjut usia, siswa sekolah tahun ajaran baru, serta wanita hamil.
"Untuk bayi balita antara umur 1-6 tahun, batasan kuotanya 30 orang per hari, hampir setiap hari nanti dilaksanakan," ungkapnya.
"Manfaatkan dengan sebaik-baiknya, bagi masyarakat yang selama ini tidak pernah check up ini kesempatan karena semuanya gratis," lanjutnya.
(afn/apu)
