Maling Barang Pendaki Lain, Pemuda Bandung di-Blacklist dari Gunung Slamet

Maling Barang Pendaki Lain, Pemuda Bandung di-Blacklist dari Gunung Slamet

Anang Firmansyah - detikJateng
Jumat, 07 Feb 2025 21:44 WIB
Ilustrasi Pendaki Gunung
Foto: Ilustrasi Pendaki Gunung (iStock)
Purbalingga -

Forum lingkar Gunung Slamet mem-blacklist seorang pendaki asal Bandung, Jawa Barat, karena kedapatan mencuri barang sesama pendaki. Diketahui pendaki tersebut bernama Bayu Tri Nugroho (19).

Supervisor Site Gunung Slamet Perhutani Alam Wisata Wilayah Barat, Sugeng Utomo, menjelaskan kronologi awalnya bermula saat korban, berinisial AN, warga Jakarta mendaki Gunung Slamet lewat jalur Bambangan, Kabupaten Purbalingga pada Minggu (26/1).

"Awalnya saya mendapatkan laporan dari teman-teman basecamp. Intinya 7 orang pendaki itu naik, salah satunya AN yang kehilangan barang. Naik sampai di pos 3 mendirikan camp untuk istirahat sekitar pukul 18.00 WIB," kata Sugeng saat dihubungi detikJateng, Jumat (7/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah sampai di camp tersebut, kemudian korban beristirahat sambil memasak bekal yang dibawa. Pada saat di lokasi ini sudah ada tenda milik pendaki lain di hadapannya.

"Pada saat mendirikan camp dia itu berhadap-hadapan dengan tenda pendaki lain. Pada saat dia camp terus ada pendaki turun yang punya tenda di depannya. Dia katanya teriak bekalnya hilang. Begitu malam, AN ngajak makan malam bareng karena kasihan," terangnya.

ADVERTISEMENT
Pendaki yang di-blacklist seumur hidup usai mengambil tas carrier milik pendaki lain saat menaiki Gunung Slamet lewat jalur Bambangan, Kabupaten Purbalingga. Foto diunggah Jumat (7/2/2025).Pendaki yang di-blacklist seumur hidup usai mengambil tas carrier milik pendaki lain saat menaiki Gunung Slamet lewat jalur Bambangan, Kabupaten Purbalingga. Foto diunggah Jumat (7/2/2025). Foto: dok. Perhutani Alam Wisata Wilayah Barat

Barang Korban Hilang Sekembalinya dari Puncak

Pada dini hari setelahnya, korban kembali melanjutkan pendakiannya untuk sampai puncak. Hanya saja, barang-barang miliknya ditinggal di tenda agar tidak membebani.

"Terus AN melanjutkan perjalanan naik. Setelah perjalanan naik dia turun sampai jam 11.00 WIB siang keesokan harinya di tenda," jelasnya.

Betapa terkejutnya AN saat mendapati tas carrier yang dibawa sudah lenyap di dalam tenda. Ia kemudian berusaha mencari di sekitar lokasi namun hasilnya nihil.

"Masuk terus katanya tas carrier-nya sudah tidak ada. Dia berusaha mencari, tanya ke teman-teman yang ada di area pos 3. Salah satu pendaki ada yang ngomong katanya lihat, ada salah satu anak yang bawa tas gede banget, ditanya katanya bawa sampah," ungkap dia.

Sugeng melanjutkan, korban menaruh curiga kepada pendaki lain yang sebelumnya mengaku kehilangan bekal. Berbekal dari informasi percakapan yang sudah diketahui namanya, kemudian korban turun dan bertanya ke pos basecamp.

"Dia waktu makan malam bareng sudah berkenalan jadi tahu namanya siapa, katanya namanya Bayu. Nah Bayu itu turun jam setengah 5 pagi, melanjutkan ke basecamp bersama 3 temannya. Nah waktu turun itu bertemu pendaki lain yang komunikasi dengan Bayu," ujar Sugeng.

"Berbekal dari itu AN bersama teman lainnya nyari tahu apa ada yang registrasi atas nama Bayu. Dicari ketemu form registrasinya berbekal dari situ kemudian korban mencari informasi dan alamatnya di Bandung lalu disusul sampai sana. Ternyata pas sampai rumahnya, tasnya ditemukan," lanjut dia.

Korban kemudian berkomunikasi intensif dengan pihak basecamp untuk mengetahui perkembangannya. Sugeng mengatakan kemudian pelaku mengakui perbuatannya ke korban dan membuat perjanjian hingga tidak dibawa ke ranah hukum.

"Teman-teman basecamp sudah mencari alamatnya nah. Begitu teman-teman basecamp mau ke sana, sudah dikabari sama korban, katanya tasnya sudah ketemu, sudah mediasi dan berdamai. Tapi teman-teman basecamp tidak mentolerir perbuatan itu," katanya.

Basecamp Tunggu Iktikad Baik Pelaku

Dari kejadian tersebut kemudian pihak basecamp memutuskan untuk mengeluarkan sanksi terhadap pelaku. Sebetulnya pihak basecamp menunggu iktikad baik dari pelaku untuk berkomunikasi, hanya saja tidak dilakukan.

"Sanksi dikeluarkan kemarin dua hari lalu. Kenapa sanksi dikeluarkan lama, karena dari basecamp menunggu itikad baik pelaku, kok lama banget nggak ada klarifikasi, akhirnya forum lingkar Slamet memutuskan untuk mem-blacklist. Akhirnya dikeluarkan surat itu," tegasnya.

Untuk sementara, Sugeng mengaku forum lingkar Gunung Slamet menghukum pelaku dengan sanksi larangan mendaki Gunung Slamet seumur hidup.

"Itu lebih ke kebijakan teman-teman basecamp kalau dia nantinya ada itikad baik, nah teman-teman ada kebijakan. Untuk saat ini pelaku di-blacklist seumur hidup. Pelaku sudah mengakui perbuatannya," ungkap Sugeng.

Dari kejadian tersebut korban mengalami kerugian materi jutaan rupiah. Selain tas carrier korban juga mengaku kehilangan dompet dan sejumlah uang yang ditaruh di dalam tas carrier.

"Kami tidak mendata kerugiannya, tapi carrier itu bermerek, harganya Rp 1 juta lebih. Dompet dan isinya sampai dengan sekarang belum ketemu. Pelaku tidak mengakui kalau di situ ada dompet dan isi dompetnya. Tapi yang punya barang mengatakan dompet dan isinya di tas itu," pungkasnya.




(apu/rih)


Hide Ads