Sederet PR Walkot-Wawalkot Semarang Terpilih, Warisi Masalah Banjir

Sederet PR Walkot-Wawalkot Semarang Terpilih, Warisi Masalah Banjir

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 07 Feb 2025 16:16 WIB
Wakil Wali Kota Semarang terpilih, Iswar Aminuddin, di Balai Kota Semarang, Jumat (7/2/2025).
Wakil Wali Kota Semarang terpilih, Iswar Aminuddin, di Balai Kota Semarang, Jumat (7/2/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng.
Semarang -

Paslon nomor urut 1 Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin ditetapkan sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Semarang Terpilih. Berikut sederet pekerjaan rumah (PR) seperti yang disampaikan Wali Kota Semarang Hevearita atau Mbak Ita.

Pengumuman penetapan pasangan Walkot-Wawalkot Semarang terpilih dilakukan di Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang di Balai Kota Semarang, Kecamatan Semarang Tengah. Hal itu disampaikan Ketua KPU Kota Semarang Ahmad Zaini.

"Menetapkan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 1 saudara Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin," kata Zaini di Balai Kota Semarang, Jumat (7/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan perolehan suara sebanyak 486.423 suara atau 57,24 persen dari total suara sah sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang periode tahun 2025-2030," sambungnya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita atau Mbak Ita dalam sambutannya mengungkap beberapa PR yang sudah menunggu kepemimpinan selanjutnya.

ADVERTISEMENT

"PR yang menjadi kelanjutan bagi kepemimpinan yang akan datang adalah bahwa banjir di wilayah Kaligawe ini masih ada," kata Mbak Ita.

"Karena memang kewenangan dari semua itu ada dari BBWS tapi pemerintah Kota Semarang juga tidak tinggal diam," lanjutnya.

Ia menjelaskan, banjir di Kota Semarang yang sampai saat ini masih terjadi dikarenakan pompa yang tak bisa bekerja secara maksimal lantaran rusak. Namun, pihaknya telah berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan.

"Karena sekarang ini kenapa masih seperti ini (banjir) saya sampaikan, kondisi pompa di Tenggang, Sringin dan juga Waru ini ada yang rusak," ungkapnya.

Ia menjelaskan, ke depannya banjir di Kota Semarang bisa lebih ditekan dengan adanya normalisasi Sungai Sringin dan Sungai Tenggang. Pelaksanaan normalisasi tersebut juga disebut tak terdampak adanya efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat.

"Karena anggarannya dari negara donor melalui Asian Development Bank (ADB), kemudian anggaran dari National Urban Flood Resilience Project (NUFRED)," jelasnya.

"Lelang sudah selesai, tinggal tanda tangan kontrak dan normalisasi sungai tenggang ini bisa segera diproses. Nanti (normalisasi) Kali Plumbon juga termasuk di NUFRED," lanjutnya.

Hal-hal tersebut yang disebut menjadi PR bagi pemerintahan selanjutnya untuk bisa diselesaikan. Dalam rapat paripurna terakhir sebelum dirinya lengser itu, ia meminta pemerintah untuk bersinergi dalam menuntaskan persoalan yang belum bisa diselesaikan.

Sementara itu, Iswar Aminuddin mengaku tak ada target untuk 100 hari pertama kerja. Namun, ia menegaskan dirinya bersama Agustina siap mewarisi berbagai persoalan di Kota Semarang yang masih belum tuntas.

"Tidak keberatan (mewarisi banjir), wong itu sebuah persoalan Kota Semarang. Saya kira persoalan banjir tidak hanya hilir saja tapi kita juga memikirkan di daerah hulu. Masyarakat sebanyak 1,6 juta harus kembali lagi menanam pohon, pembangunan dibatasi," ujarnya.

"Kita tinggal meneruskan saja yang sudah dijalankan oleh Bu Ita dan Mas Hendi. Saya kira tidak ada hal yang baru, yang baru nanti berkaitan dengan bantuan dana Rp 25 juta ke RT," ungkapnya.

Ia menegaskan, program pemberian dana Rp 25 juta untuk masing-masing RT di Kota Semarang akan tetap diupayakan di tengah isu pemangkasan anggaran.

"Karena efisiensi yang diharapkan Pak Prabowo adalah kesejahteraan masyarakat yang paling bawah. Kami susun visi-misi tidak terlepas dari RPJPD dan RPJMD. Saya jamin tidak terdampak. Saya akan berkoordinasi dengan Bappeda," tegasnya.




(apl/afn)


Hide Ads