Hujan lebat mengguyur Kota Semarang seharian ini. Akibatnya, beberapa daerah di Kota Semarang tergenang banjir hingga saat ini.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, hujan seharian ini membuat banjir menggenang beberapa wilayah di Kota Semarang. Banjir sudah mulai melanda beberapa daerah sejak semalam.
"Saat ini genangan air yang belum surut di Mukti Lestari, Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan. Kemudian Jalan Kaligawe Raya ke timur dan Trimulyo, Kecamatan Genuk," kata Endro saat dihubungi detikJateng, Kamis (6/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, banjir juga menggenang Perumahan Taman Udan Riris 2 hingga 3 di Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan. Hingga kini, air masih melanda perumahan warga hingga setinggi 20-30 sentimeter.
"Masih terjadi genangan sekitar 20-30 sentimeter karena memang penyebabnya hujan yang berturut-turut sampai dengan sore hari ini," tuturnya.
Air yang menggenang di Perumahan Tlogosari itu juga sempat menenggelamkan mobil. Sebab pemilik tidak sempat memindahkan kendaraannya.
"Ya (ada genangan di Tlogosari), laporan masuk seperti itu, pemilik tidak sempat memindahkan mobilnya," kata Endro saat dihubungi detikJateng, Kamis (6/2).
![]() |
Sementara itu, Kapolsek Genuk Kompol Rismanto mengatakan, masih terdapat genangan di Jalan Kaligawe Raya, sekitar RSI Sultan Agung. Banjir itu membuat beberapa motor mogok.
"Saat ini genangan di depan RSI setinggi 40-50 sentimeter. Arus lalu lintas dari arah barat mengalami kendala karena adanya genangan air," kata Rismanto.
"Kendaraan roda dua mogok, sebaliknya dari arah timur arus lalu lintas mengalami kendala. Diimbau warga yang mengendarai motor berhati-hati karena banyak lubang dan genangan masih meningkat," sambungnya.
Ia mengatakan, beberapa kelurahan di Kecamatan Genuk itu mulai tergenang banjir kantaran curah hujan yang cukup tinggi dan air Sungai Tenggang dan Sungai Sringin yang meluap.
Terpisah, warga Perumahan Taman Udan Riris 3 sekaligua pemilik mobil, Wegik Kustiyono, membenarkan dirinya tidak sempat menindahkan mobilnya sehingga tenggelam.
"Mau evakuasi (mobil) di luar sudah tinggi," kata Wegik.
Wegik mengungkapkan, banjir di daerahnya itu telah terjadi hingga empat kali. Namun banjir paling parah yakni malam tadi saat permukaan air mencapai ketinggian hampir satu meter.
"Sudah 4 kali, pertama pas Imlek. Sekarang ketinggiannya mencapai 85 cm atau selutut orang dewasa. Bahkan tadi malam hampir 1 meter," tuturnya.
Selain menenggelamkan mobilnya, banjir tersebut juga turut masuk hingga ke rumah-rumah warga. Hujan lebat yang tak kunjung reda, ditambah meluapnya sungai membuat kawasan tersebut tergenang.
(apu/ahr)