Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, geram lantaran rumah pompa Kali Tenggang tak berfungsi maksimal yang membuat kawasan itu kebanjiran. Ternyata rumah pompa itu tidak punya anggaran untuk membeli bahan bakar maupun memperbaiki pompa yang rusak.
Hal itu diungkap oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Yogie Leksono. Menurutnya, dari 6 pompa yang ada, 3 di antaranya rusak.
"Kami saat ini bukan tidak bisa, tapi kurang bisa maksimal untuk mengoperasikan pompa. Dari 6 unit pompa permanen yang ada di sini, 3 mengalami kerusakan," kata Yogie saat ditemui detikJateng di Rumah Pompa Kali Tenggang, Selasa (4/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya sebenarnya masih memiliki dua pompa cadangan. Sayangnya, salah satu dari pompa cadangan itu juga rusak sehingga tidak bisa berfungsi.
Adapun pihak BBWS Pamali Juana tidak bisa melakukan perbaikan terhadap pompa yang rusak. Selain itu mereka kesulitan mengoperasikan pompa yang masih berfungsi. Penyebabnya, mereka tidak punya anggaran untuk membeli bahan bakar.
"Mohon maaf kami kurang maksimal. Karena satu, kami kekurangan BBM, jadi untuk suplai BBM kami sedikit terhambat, terus terjadi kerusakan. Kami tidak bisa melaksanakan pembelian BBM dan melaksanakan perbaikan karena tidak ada anggaran," tuturnya.
Hal ini terjadi bukan tanpa alasan, kata Yogie. Ia mengungkapkan, pihaknya belum bisa membeli BBM maupun memperbaiki pompa yang rusak lantaran tak memiliki anggaran.
"Karena saat ini seperti yang kita tahu bersama, anggaran PUPR itu sedang diblokir dan blokir itu belum dibuka, sedangkan ada rencana efisiensi. Kemarin beritanya, sesuai surat dari pusat itu ada pemotongan anggaran 80 persen," jelasnya.
"Bahkan anggaran blokir itu 100 persen blokir, kami tidak bisa melakukan pembelanjaan atau kegiatan apapun," sambung Yogi.
Oleh karenanya ia meminta warga, khususnya warga terdampak banjir di Kota Semarang, untuk bersabar. Pasalnya, ia tak mengetahui hingga kapan pemblokiran anggaran imbas pemecahan Kementerian PUPR itu akan berlangsung.
"Tapi kami tetap berusaha untuk memaksimalkan pengoperasian pompa agar mengurangi dampak dari banjir. Karena hujan yang tiada henti dan pompa tidak bisa maksimal akhirnya terjadi genangan," tuturnya.
Saat ini BBWS Pemali Juana pun telah mendapat bantuan pompa dari Pemkot Semarang untuk mengoptimalkan penanganan dampak banjir di Kota Semarang.
"Sudah efektif karena kan menggantikan pompa yang rusak ini. Alhamdulillah jika ada yang membantu dari BBM, karena bagaimanapun kami harus mengoperasikan. Tidak dioperasikan ya tambah parah," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Tambakrejo sempat resah lantaran banjir yang menggenangi tempat tinggalnya tidak kunjung surut. Mereka geram saat mengetahui rumah pompa Kali Tenggang ternyata tidak berfungsi maksimal.
Warga bahkan sempat beramai-ramai menggeruduk rumah pompa tersebut. Namun operator rumah pompa hanya bisa meminta warga bersabar.
(ahr/dil)