Kebakaran melanda tiga pasar di Blora sejak Januari 2024, yaitu kebakaran di Pasar Ngawen, Pasar Medang, dan terakhir kebakaran di Pasar Cepu pada Minggu, 26 Januari 2025. Menurut Bupati Blora Arief Rohman, kompor bisa menjadi salah satu penyebab kebakaran di pasar.
"Kita akan rapikan kompor-kompor dan sebagainya, mestinya di pasar kan nggak boleh itu. Kan penyebabnya orang masak kopi atau apa sehingga menyebabkan kebakaran tersebut," kata Arief saat ditemui wartawan seusai menghadiri acara di Kecamatan Randublatung, Blora, Selasa (4/2/2025).
Arief mengatakan Pemkab Blora akan melakukan upaya pencegahan dini untuk mencegah kebakaran di pasar. Dia bilang nantinya akan disediakan alat pemadam api ringan (APAR) di pasar-pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan BPBD kita minta semua pasar harus punya alat pemadam yang standar di wilayah masing-masing," ujar Arief.
Sebagai informasi, sudah ada tiga pasar di Blora yang terbakar. Pertama, kebakaran di Pasar Ngawen pada 9 Januari 2024. Setelah itu kebakaran di Pasar Medang pada 21 Januari 2024. Terbaru, kebakaran di Pasar Induk Cepu pada 4 Januari 2025.
Pantauan detikJateng, tiga pasar tersebut saat ini kondisinya masih terbengkalai dan belum ada pembangunan. Mengenai hal itu, Arief menjelaskan Pemkab Blora telah mengajukan pembangunan pasar ke pemerintah pusat.
"Pasar Ngawen kita masih menunggu pusat, nasibnya seperti apa. Tapi coba ada plan B, investor yang masuk coba kita tawarkan juga," kata Arief.
Selain mengajukan anggaran pembangunan pasar ke pemerintah pusat, Pemkab Blora juga menyiapkan rencana untuk menggandeng investor.
"Kalau anggaran pemerintah tidak mencukupi kita ada plan B, ada investor, siap membangunkan pasar tersebut. Menjadi alternatif terakhir," pungkasnya.
(dil/ams)