Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang semalam membuat Jalan Pantura Kaligawe Semarang-Demak, Kecamatan Genuk banjir. Akibatnya, banyak motor mogok dan warga setempat memilih jalan kaki.
Pantauan detikJateng di Jalan Kaligawe Semarang-Demak sekitar pukul 10.00 WIB, tampak lalu lintas dari arah Semarang di Jalan Kaligawe Raya dekat Kampoeng Semarang masih lengang. Namun, setelah rel kereta, lalu lintas tampak cukup padat lantaran banjir membuat mobil harus melintas dengan pelan.
Beberapa warga tampak memilih berjalan kaki saat melintas di Jalan Kaligawe Raya. Beberapa warga juga memilih memarkirkan kendaraan di Jembatan Kaligawe, agar tak terkena banjir. Salah satunya warga setempat, Eva (30) yang tengah berjalan kaki sambil menenteng sepatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dari rumah mau ke klinik gigi. Karena banjir, saya jadi jalan kaki, banjirnya sampai sebetis kaki saya," kata Eva kepada detikJateng di Jalan Kaligawe, Senin 3/2/2025).
Ia mengungkapkan, banjir pertama sudah dirasakan sejak Hari Raya Imlek, Rabu (29/1). Banjir itu sempat surut dan mulai parah lagi sejak beberapa hari terakhir.
"Saya sangat terganggu, kalau mau keluar susah. Untungnya hari ini saya libur, di kampung saya di Karangkimpul juga banjir. Ini kan tahunan, tiap tahun pasti kayak gini, pemerintah tindak lanjutnya sama saja," ujarnya.
Tampak di kolong Jembatan Kaligawe, banjir juga cukup parah hingga setinggi kurang lebih 30 sentimeter. Kendati demikian, beberapa anak tampak berenang di genangan tersebut.
Mereka merupakan para siswa SDN 1 Tambakrejo yang libur lantaran kebanjiran. Beberapa dari mereka juga menyeser ikan di jalanan perkampungan.
"Saya tadi mau ke minimarket, itu genangan sini cukup tinggi, sampai 40 sentimeter lebih, selutut saya," tutur salah satu warga yang melintas kolong jembatan, Fadila (25).
"Saya pas lewat sini juga sudah banyak anak-anak yang berenang di sini, semoga pemerintah bisa gercep (gerak cepat) menangani banjir," sambungnya.
Banjir yang cukup parah pun menggenang di sekitar Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Salah satu warga Kaligawe yang hendak menuju rumah sakit, Sunarti (60) mengeluhkan banjir yang membuatnya terlambat kontrol jantung.
"Saya mau kontrol jantung, mau ke RSI tapi banjir jadi telat. Ini saya juga mau nebeng motor yang ke sana, karena banjir. Tapi ini nggak ada," tuturnya.
"Banjirnya sangat menyulitkan. Setelah ada tol ini rumah saya saka kebanjiran sampai sedengkul, sudah banjir empat harian ini," lanjutnya.
Tampak beberapa pengendara pun harus menuntun motornya lantaran mogok di tengah jalan. Tak sedikit pula ban motor pengendara yang bocor karena terkena jalan berlubang.
"Karena banjir kan jalan berlubangnya nggak terlihat, jadi ban motornya bocor," kata salah satu pengendara, Fendi (30).
Ia mengaku melihat banyak pengendara yang motornya mogok lantaran terkena air banjir. Ia berharap, pemerintah bisa segera menangani permasalahan banjir di Kota Semarang hingga tuntas.
(apl/apl)