Cerita Pramugari Osima Pesan 40 Kipas Sebelum Tewas Terbakar di Glodok Plaza

Terpopuler Sepekan

Cerita Pramugari Osima Pesan 40 Kipas Sebelum Tewas Terbakar di Glodok Plaza

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 01 Feb 2025 11:02 WIB
Jenazah pramugari Osima Yukari yang menjadi salah satu korban tewas kebakaran Glodok Plaza, di rumah duka Kendal, Minggu (26/1/2025).
Jenazah pramugari Osima Yukari yang menjadi salah satu korban tewas kebakaran Glodok Plaza, di rumah duka Kendal, Minggu (26/1/2025). Foto: dok. detikJateng
Solo -

Sebelum menjadi salah satu korban tewas dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza di Jakarta Barat pada Rabu 15 Januari lalu, pramugari Osima Yukari sempat memesan kepada ibunya di Kendal agar dibelikan 40 kipas angin. Kipas itu akan dibagikan ke tetangga pada hari ulang tahun Osima.

Untuk diketahui, Osima merupakan satu dari tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang teridentifikasi identitasnya. Jenazah Osima kemudian diantar ke kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.

Saat ditemui wartawan pada Minggu (26/1) lalu, ibunda Osima, Ima Susanti mengungkap percakapan terakhir dengan anaknya lewat aplikasi perpesanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ima menjelaskan, sebelumnya Osima meminta agar dibelikan 40 kipas angin dan seekor kambing untuk dibagikan saat hari ulang tahunnya pada Maret mendatang. Osima sempat menanyakan pesanan itu ke ibundanya, beberapa hari sebelum menjadi korban kebakaran Glodok Plaza.

"Komunikasi terakhir dengan Osima itu dua kali, tanggal 11 Januari dan 12 Januari lewat chat WA (WhatsApp). Dia nanyain barang pesanannya 40 kipas angin dan kambing yang nantinya akan disembelih dan dibagikan ke tetangganya besok pas ulang tahunnya," kata Ima di rumahnya, Minggu (26/1/2025).

ADVERTISEMENT

Saat itu Ima mengirimkan foto 40 kipas angin yang telah dia beli dan dibalas Osima dengan ucapan terima kasih. Pada 12 Januari, ibu dan anak ini masih berkomunikasi.

"Tanggal 12 sorenya, Osima chat dan bilang kalau Osima sudah gajian. Dia bilang apa ibu mau atau tidak tapi saya bilang saya tidak akan minta," sambungnya.

Dua hari berturut-turut itulah yang menjadi komunikasi terakhir Ima dengan anaknya, Osima Yukari.

"Saya tidak menyangka kalau dua hari itu adalah komunikasi terakhir buat saya dengan Osima," ucap Ima sambil terisak.

Pada 16 Januari 2025 sekitar pukul 19.00 WIB, Ima mengirim pesan singkat kepada Osima. Tapi saat itu telepon seluler Osima sudah tidak aktif.

"Karena saya kangen sama Osima, saya chat jam 7 malam tanggal 16 Januari cuma centang satu dan saya telpon juga sudah tidak aktif," ujar Ima.

Saat mendengar kabar soal putrinya menjadi korban kebakaran Glodok Plaza, Ima tidak langsung percaya. Dia baru percaya bahwa Osima menjadi korban kebakaran setelah diberitahu adiknya yang tinggal di Jogja.

"Saya waktu itu masih berpikiran positif dan tidak yakin kalau anak saya jadi korban. Karena saat itu belum jelas identitas korban-korbannya," kata Ima.

"Saya baru percaya setelah adik saya yang tinggal di Jogja memberi kabar. Selain itu juga dari televisi yang menyebutkan salah satu korbannya seorang pramugari dengan inisial OY," pungkas dia.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads