Pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah hingga saat ini masih terus berlangsung. Ditargetkan selesai 2027, pembangunan bendungan itu kini mencapai 60 persen.
Bendungan dengan main dam di Desa Guntur, Kecamatan Bener itu nantinya akan menggenangi hutan yang masuk wilayah beberapa desa di antaranya Guntur, Nglaris, Limbangan, Kemiri serta beberapa desa di Kabupaten tetangga, Wonosobo. Secara keseluruhan, bendungan yang ditargetkan selesai dua tahun lagi ini telah mencapai 60 persen pembangunan.
Main dam atau bendungan utama sendiri berfungsi menampung air dari Sungai Bogowonto. Dengan luas genangan 313 hektar, nantinya bendungan ini mampu menampung volume air hingga 90,39 juta meter kubik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah 60 persen, target selesai akhir tahun 2027," kata Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Bendungan Bener, Novan Eka Adila saat ditemui detikJateng di lokasi pembangunan Bendungan Bener, Senin (27/1/2025) sore.
Novan menjelaskan, pembangunan Bendungan Bener yang awalnya ditargetkan selesai pada 2024 terpaksa harus mundur bahkan hingga 2027. Hal itu dikarenakan proyek Bendungan Bener terkena kebijakan relaksasi dan pemerintah pusat lebih memprioritaskan ketahanan pangan.
"Sebenarnya kalau yang ke 2027 ini kan ada kebijakan relaksasi, karena sekarang prioritasnya kan bukan di bendungan lagi prioritasnya lebih ke ketahanan pangan. Jadi bendungan-bendungan yang ada sekarang kena kebijakan relaksasi. Jadi penyelesaiannya agak mundur sedikit, karena pemerintah pusat ada prioritas lain, yaitu di ketahanan pangan," jelasnya.
Saat ini pihaknya akan segera mengebut pekerjaan agar bisa selesai sesuai target. Adapun pekerjaan yang saat ini digarap adalah area river bed, spillway, grouting hingga mengangkut batu andesit dari Desa Wadas.
"Sekarang kita masih menimbun di area river bed, masih menggali di area spillway kemudian kita juga masih melakukan grouting di area kaki bawah. Kita juga masih mengangkut materi dari Wadas ke lokasi timbunan," imbuhnya.
Diketahui, Bendungan Bener digadang-gadang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 169 meter, panjang timbunan 543 meter, dan lebar bawah sekitar 290 meter. Realisasi mega proyek tersebut menelan APBN lebih dari Rp 4 triliun.
Pembangunan bendungan tersebut membutuhkan sedikitnya 590 hektare lahan milik warga dari delapan desa. Enam desa di antaranya dari Kecamatan Bener yang meliputi Nglaris, Limbangan, Guntur, Karangsari, Kedung Loteng, dan Bener. Dua desa lainnya dari Kecamatan Gebang, yaitu Desa Kemiri dan Redin. Sementara Desa Wadas terdampak karena jadi lokasi kuari pembangunan bendungan.
(apu/apu)