Respons Mba Ita Lihat Wartawan Ditarik Petugas Saat Wawancara Dirinya

Respons Mba Ita Lihat Wartawan Ditarik Petugas Saat Wawancara Dirinya

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 24 Jan 2025 19:31 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Ita di Rumah Pelita Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jumat (23/1/2025).
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Ita di Rumah Pelita Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jumat (23/1/2025). Foto: Tim detikJateng
Semarang -

Wartawan diadang petugas protokoler saat hendak wawancarai Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita. Seorang wartawan berinisial M mengaku sempat pendapat perlakuan tak mengenakkan dari petugas keamanan itu.

Diketahui kejadian itu berlangsung di Rumah Pelita Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang pagi ini. Ita hadir untuk menyambut kunjungan kerja Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Budi Setiyono

"Sejak awal mau liputan sudah ada rambu-rambu untuk dilarang meliput. Kemudian saat sesi sudah selesai, kita ingin doorstop, kita dihalang-halangi asisten dan Satpol yang menjaga acara tersebut," kata M, salah satu wartawan media online, kepada detikJateng, Jumat (24/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

M mengaku sempat didorong saat hendak wawancara. Dia dipepet ajudan serta Satpol PP yang bertugas di lokasi. Padahal, Mbak Ita sendiri sempat menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan.

"Saya dipepet, didorong hampir tiga orang, saya juga merasa terhimpit, sesak, saya kan kecil. Akhirnya saya meloloskan diri, padahal saya tanyanya tidak terkait KPK, saya tanya acara hari itu," ujar M.

ADVERTISEMENT

"Responsnya Mbak Ita juga bagus, masih menjawab. Tapi oknum ajudannya agak represif, padahal kita cuma tanya biasa," sambung dia.

Pantauan detikJateng di lokasi, Jumat (24/1), petugas protokoler Wali Kota Semarang dan personel Satpol PP beberapa kali mengingatkan wartawan agar tidak melakukan wawancara. Wartawan juga dilarang mendekat saat Ita melakukan tinjauan.

Meski demikian, di akhir acara, Ita sempat menjawab pertanyaan wartawan soal kegiatannya di Rumah Pelita Kelurahan Bandarharjo hari ini. Tapi sesi wawancara itu sempat ricuh. Petugas protokoler dan Satpol PP tetap meminta wartawan untuk tidak melakukan wawancara.

"Nuwun sewu, saya soalnya segera mau ke bandara. Jadi acara hari ini adalah kegiatan kunjungan dari Sesmen terkait dengan...," kata Ita di Rumah Pelita Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Jumat (24/1/2025).

Di tengah sesi wawancara, salah seorang wartawan ditarik anggota Satpol PP sehingga hampir terjatuh. Ita kemudian menenangkan wartawan yang dihalang-halangi untuk mewawancarai dirinya.

"Sabar, sabar, sabar. Sebentar, sebentar, sebentar. Saya mohon maaf ini kesusu (terburu-buru). Jadi hari ini acara kegiatan, sik, sik, sebentar. Acara kunjungan asesmen dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga terkait dengan rumah singgah maupun Rumah Pelita," ujar Ita.

Setelah Ita menjelaskan soal agendanya hari ini, detikJateng kemudian menanyakan alasan Ita absen tiga kali dari pemanggilan KPK. Tetapi Ita tidak menjawab, dan segera menuju mobil. Kemudian, personel Satpol PP menarik wartawan agar tidak mengajukan pertanyaan lagi.

Plt Kepala Satpol PP Kota Semarang, Marthen Stevanus Dacosta, meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia mengaku tidak mengetahui ada kejadian tersebut karena sedang tidak berada di dekat Ita.

"Saya nggak tahu, posisinya saya nggak berdekatan dengan ibu (Ita) dan teman-teman juga. Saya di lokasi, tapi kondisi itu saya nggak tahu ya. Mungkin ibu juga buru-buru, ada acara agenda lain," kata Marthen saat dihubungi.

"Saya atas nama rekan-rekan mohon maaf ya, kondisi tadi minta maaf sekali, sama yang tadi ditarik juga," pungkasnya.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads