Puluhan SMA dan SMK di Jateng Terdampak Bencana, Terbanyak di Grobogan

Puluhan SMA dan SMK di Jateng Terdampak Bencana, Terbanyak di Grobogan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 23 Jan 2025 19:24 WIB
Penampakan sekolah terendam banjir di Brebes, Sabtu (18/1/2025)
Penampakan sekolah terendam banjir di Brebes, Sabtu (18/1/2025). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Semarang -

Puluhan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Tengah terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Pihak sekolah terpaksa menggelar pembelajaran secara daring.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Uswatun Hasanah, mengatakan cuaca ekstrem yang tengah melanda Jateng membuat 26 sekolah setingkat SMA/SMK terendam banjir.

"Ada di 11 kabupaten/kota dengan kerusakan terbanyak di Kabupaten Grobogan dengan total 13 sekolah," kata Uswatun di Kantor Disdikbud Jateng, Kecamatan Semarang Tengah, Kamis (23/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah terdampak dilakukan secara daring dan luring. Namun, beberapa sekolah pun ada yang menerapkan pembelajaran daring sepenuhnya.

"Kita belajar dari COVID, kita WFH (work from home), anak-anak belajar di rumah juga. Maka segera nanti pembelajaran bisa dilaksanakan meskipun secara daring," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Ada yang sampai saat ini belum bisa dilakukan apa-apa, karena tidak bisa masuk (sekolah), seperti di Petungkriyono belum bisa masuk," sambungnya.

Sekolah yang terdampak banjir, longsor, puting beliung, di 11 kabupaten/kota tersebut tidak semua kerusakannya parah. Kerugian yang ditimbulkan beragam, mulai dari Rp 73 ribu untuk atap yang terbawa angin, hingga Rp 50 juta karena gedung ambruk dan banjir menggenangi ruang-ruang sekolah.

"Yang cukup parah itu di SMK Negeri Karangpucung Kabupaten Cilacap, itu sebagian gedung dan atap sekolah itu ambruk," ungkapnya.

"Yang rugi SMK Nusantara Gubug ini Rp 50 juta, dampaknya pembelajarannya harus daring. Beberapa aset terendam, seperti ruang tata boga, ruang tata usaha kemudian koperasi, operator sekolah, bengkel dan ruang yang lain," sambungnya.

Berkaca dari kejadian tersebut, ia menilai seluruh sekolah harus lebih meningkatkan langkah mitigasi guna memiliki bekal persiapan yang baik menghadapi bencana. Sebab, bencana yang dulunya hanya berkutat di Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Grobogan itu kini sudah semakin meluas.

"Sekolah tanggap bencana ini memang diperlukan semua sekolah. Karena yang dulu trennya kan Semarang, Sayung, Blora, Purwodadi, Grobogan, sekarang ternyata sudah sampai ke mana-mana," tuturnya.

"Karena ada yang sudah langsung tanggap, ada yang masih belum memiliki bekal, sehingga akhirnya kalut. Namun kita berusaha dalam kondisi apapun, yang pertama kita minta diselamatkan orangnya dulu," imbuh dia.

Adapun, berikut daftar 26 sekolah yang terdampak bencana di Jateng:

  1. SMKS Nusantara Gubug
  2. SMA 1 Purwodadi
  3. SMA Muhammadiyah Purwodadi
  4. SMKS Muhammadiyah Purwodadi
  5. SMKS Bina Negara Gubug
  6. SMKS Gajah Mada
  7. SMKS Pembangunan Nasional Purwodadi
  8. SMKS BP Darul Ulum Rejosari
  9. SLB YPLB Danyang Purwodadi
  10. SMAN 1 Grobogan
  11. SMAS PGRI Purwodadi
  12. SLB PGRI Purwodadi
  13. SMAS Miftahul Huda Purwodadi
  14. SMK Negeri Karangpucung Kabupaten Cilacap
  15. SMK Negeri 2 Purworejo
  16. SLBS Sunan Muria Kudus
  17. SMA Negeri 1 Guntur Demak
  18. SMK Nurul Ummah Paninggaran Pekalongan
  19. SMA Negeri 1 Petungkriyono
  20. SMAN 1 Belik Pemalang
  21. SMA Negeri 1 Wanasari Brebes
  22. SMKS Madani Brebes
  23. SMKS Pius X Magelang
  24. SMAN 8 Surakarta
  25. SMKN 1 Tegal
  26. SMKS Harapan Bersama Tegal.



(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads