Bus mengangkut rombongan santri terjun ke sungai sedalam 15 meter di Jalan Kepil-Magelang tepatnya di Desa Randusari, Kecamatan Kepil, Wonosobo, siang tadi. Bus terjun ke sungai diduga lantaran tidak kuat menanjak.
Kasat Lantas Polres Wonosobo AKP Edy Nugroho menyebut ada 37 orang yang berada dalam bus dengan nomor polisi AD 1473 CC tersebut. Di antaranya sopir, kernet dan para santri.
"Itu bus dari Wonosobo menuju Salaman, Magelang. Membawa 37 orang di antaranya 1 driver, 1 kernet dan yang lainnya santri," ujarnya saat dihubungi detikJateng, Rabu (22/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melaju di tanjakan jalan Kepil-Magelang tepatnya di Desa Randusari, Kecamatan Kepil, Wonosobo, bus diduga tidak kuat menanjak dan mundur hingga jatuh ke sungai.
"Kejadiannya tadi jam 1 siang. Itu diduga bus tidak kuat menanjak karena telat pindah ke gigi rendah. Bus kemudian mundur dan jatuh ke sungai. Jadi dugaan awalnya itu bukan terpergok (berpapasan dengan kendaraan lain)," terangnya.
Ia mengimbau untuk lebih waspada saat melintas di jalur Kepil-Magelang. Sebab, jalur tersebut merupakan jalur alternatif dengan kondisi jalan yang berkelok.
"Itu kan jalur alternatif, jadi harus lebih berhati-hati. Dan untuk driver jangan sampai telat dalam mengoper gigi saat mau nanjak sudah dipersiapkan," pesannya.
Sementara itu, salah satu warga Suroso mengatakan bus tersebut membawa rombongan santri dari Kalibeber Wonosobo menuju Salaman. Bus tersebut jatuh ke sungai dengan kedalaman sekitar 15 meter saat perjalanan pulang ke Salaman Magelang.
"Untuk kejadiannya tidak tahu, tapi itu rombongan santri. Habis dari Kalibeber mau pulang ke Salaman," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, bus yang membawa rombongan santri terjun ke sungai sedalam 15 meter di Jalan Kepil-Magelang, Desa Randusari, Kecamatan Kepil, Wonosobo. Akibatnya, 23 penumpang mengalami luka-luka.
(aku/afn)