Bus yang membawa rombongan santri terjun ke sungai sedalam 15 meter di Jalan Kepil-Magelang, Desa Randusari, Kecamatan Kepil, Wonosobo. Akibatnya, 23 penumpang mengalami luka-luka.
Kasat Lantas Polres Wonosobo, AKP Edy Nugroho, mengatakan bus dengan nomor polisi AD 1473 CC awalnya melaju dari arah Wonosobo menuju Magelang dengan membawa 36 penumpang. Pukul 13. 00 WIB, saat melintas di tanjakan di Desa Desa Randusari, Kecamatan Kepil, bus mundur hingga masuk ke sungai.
"Semula bus melaju dari arah Kepil, Wonosobo dengan membawa 36 penumpang. Dan saat di jalan menanjak di Desa Randusari bus tidak kuat dan mundur hingga jatuh ke sungai," terangnya saat dihubungi detikJateng, Rabu (22/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat dari kejadian ini, 23 penumpang di antaranya mengalami luka-luka. Sebagian korban dilarikan ke RSUD Wonosobo, sementara korban lain dirawat di Puskesmas.
"Ada 6 korban yang dirawat di RSUD Wonosobo. 11 orang dirawat di Puskesmas Kajoran Magelang dan 6 korban lainnya dirawat di Puskesmas Salaman Magelang. Untuk Kondisinya semuanya luka ringan," kata dia.
Sedangkan kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp 30 juta. Saat ini, tengah dilakukan proses evakuasi bus tersebut dari sungai.
"Untuk kendaraan bus mengalami kerusakan dan saat ini sedang proses evakuasi. Dan untuk kerugian diperkirakan sekitar Rp 30 juta," sebutnya.
Sementara itu, salah satu warga, Suroso, mengatakan bus tersebut membawa rombongan santri dari Kalibeber Wonosobo menuju Salaman. Bus tersebut jatuh ke sungai dengan kedalaman sekitar 15 meter saat perjalanan pulang ke Salaman Magelang.
"Untuk kejadiannya tidak tahu, tapi itu rombongan santri. Habis dari Kalibeber mau pulang ke Salaman," terangnya.
Ia menyebut, korban tidak ada yang mengalami luka serius. Beberapa mengalami luka lecet hingga memar.
"Tadi saya sempat menolong korban. Total yang ada di bus itu 37 orang. Korban tidak ada yang parah lukanya," imbuhnya.
(aku/aku)