Penampakan Kerusakan Rumah Imbas Tanah Gerak di Ratamba Banjarnegara

Penampakan Kerusakan Rumah Imbas Tanah Gerak di Ratamba Banjarnegara

Uje Hartono - detikJateng
Rabu, 22 Jan 2025 17:05 WIB
Rumah warga di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara rusak akibat tanah gerak, Rabu (22/1/2025).
Rumah warga di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara rusak akibat tanah gerak, Rabu (22/1/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Tanah gerak terus terjadi di Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara. Akibatnya 13 rumah dan 1 tempat ibadah rusak.

Hingga saat ini, Rabu (22/1/2025) petugas telah memasang garis polisi di lokasi tanah gerak. Mengingat pergerakan tanah masih terus terjadi setiap waktu.

Bahkan kerap terdengar suara reruntuhan saat kondisi rumah semakin miring. Saat dilihat dari luar, tembok rumah terlihat miring dan retak. Sedangkan bagian lantai mengelupas dan retak-retak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang menempati rumah di sekitar lokasi tanah gerak pun sudah mengosongkan rumahnya. Hanya, sebagian perabotan masih belum bisa diselamatkan lantaran kondisi rumah semakin berbahaya jika masuk ke rumah tersebut.

Korban tanah gerak warga Desa Ratamba, Rahman mengatakan, aebagian perabotan sudah diselamatkan. Namun sebagian masih berada di dalam rumah.

ADVERTISEMENT

"Untuk perabotan sebagian sudah diambil tapi sebagian masih di dalam. Kayak lemari, kursi dan diesel misalnya. Mau mengambil takut," ujarnya saat ditemui di lokasi tanah gerak di Desa Ratamba, Rabu, (22/1/2025).

Kades Ratamba Juniawan menyatakan, akibat tanah gerak ada 17 KK atau 62 jiwa mengungsi ke rumah saudaranya. Sebab, rumah yang sebelumnya ditempati sudah tidak aman.

"Sekarang yang mengungsi ada 17 KK atau 62 jiwa. Tidak ada pos pengungsian, mereka mengungsi di rumah saudaranya jadi tersebar tapi masih di Desa Ratamba," terangnya.

Ia menyebut, tanah masih terus bergerak hingga saat ini. Kerusakan bangunan akibat tanah gerak bertambah semakin rusak setiap waktunya. Terlebih saat turun hujan.

"Hari kemarin siang sudah rusak, tetapi setelah hujan pas malam, paginya sudah tambah rusak. Jadi memang ini tanah masih terus bergerak," imbuhnya.




(ahr/apu)


Hide Ads