Sementara ini 17 orang dilaporkan tewas akibat longsor di Petungkriyono, Pekalongan. Selain itu, lima korban lain dilaporkan dilarikan ke rumah sakit.
Pantauan detikJateng di sekitar posko pencarian, nampak curah hujan masih tinggi. Beberapa kali hujan turun cukup deras dan berhenti. Kabut di sekitar lokasi juga membuat jarak pandang terbatas.
Akses jalan dari posko induk di Petungkriyono, menuju ke lokasi juga masih tertutup longsor. Petugas turunkan alat berat, untuk membuka material longsor yang menutup jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Camat Petungkriyono, Hadi Surono menyebut hujan deras membuat upaya pencarian dihentikan beberapa kali. Pencarian dihentikan untuk menjaga keselamatan petugas dan relawan.
"Kita lihat kondisi. Kau hujan deras, kita cari aman dulu. Untuk sementara 17 yang ditemukan meninggal," katanya di lokasi, Selasa (21/1/2025).
Sementara itu, ini 17 orang dilaporkan tewas dalam kejadian itu. Selain itu, ada juga lima korban luka yang kini dirujuk dari Puskesmas Petungkriyono ke RS di daerah Kajen.
Kondisi jalan yang terputus, membuat evakuasi korban ke rumah sakit harus melalui jalur memutar melalui Banjarnegara, wilayah Kecamatan Wanayasa, Kalibening, hingga ke Pekalongan.
Untuk diketahui, banjir bandang dan longsor menimpa sejumlah wilayah di Kabupaten Pekalongan. Di Kecamatan Petungkriyono tepatnya desa Kasimpar terjadi longsor sejak Senin (20/1) pukul 18.00 WIB akibat hujan lebat. Jembatan di sana juga terputus sehingga tidak bisa dilewati.
"Telah terjadi Jembatan longsor atau terputus yang diakibatkan hujan deras, kondisi saat ini jalur lumpuh kendaraan roda dua dan Roda empat hanya sampai Desa Kayupuring, Dukuh Tembelan sedangkan ke arah Desa Kasimpar maupun Pusat Kecamatan Petungkriyono terisolasi atau belum bisa diakses," kata Kepala BPBD Jateng, Bergas lewat pesan singkat.
(afn/ahr)