Saat diperhatikan secara lebih dekat, ayam memiliki jengger yang dapat ditemukan pada bagian kepalanya. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apa fungsi jengger ayam sebenarnya?
KBBI mendefinisikan jengger sebagai balung yang tumbuh di kepala ayam. Kemudian Prof Dr Ir Iman Rahayu HS, MS, dkk., menjelaskan dalam bukunya 'Panduan Lengkap Ayam' bahwa jengger merupakan salah satu tubuh bagian luar yang dimiliki oleh ayam. Tepatnya, jengger dapat dilihat pada bagian teratas dari kepala ayam.
Meskipun jengger termasuk sebagai bagian dari kepala ayam, tetapi mungkin tidak sedikit orang yang ingin mengetahui fungsi dari bagian tubuh tersebut. Sebagai cara untuk memenuhi rasa penasaran dari detikers, simak baik-baik penjelasan terkait fungsi jengger ayam berikut ini, ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis Jengger Ayam
Sebelum mengetahui fungsi jengger ayam, terlebih dahulu mari mengenal jenis bagian ayam yang satu ini. Meskipun jengger ayam dianggap memiliki bentuk yang serupa, tetapi ternyata berbeda-beda. Dikatakan dalam buku 'Biologi SMA/MA Kelas XII' oleh Gunawan Susilowarno, dkk., bahwa bentuk jengger ayam dapat mewakili gen yang saling mempengaruhi. Hal ini menunjukkan bentuk jengger yang dimiliki oleh ayam dapat terjadi akibat interaksi gen tertentu.
Ada berbagai bentuk jengger ayam yang mampu mewakili gen masing-masing. Berikut beberapa di antaranya:
- Single comb
- Pea comb
- Strawberry comb
- Cushion comb
- Walnut comb
- Buttercup comb
- V-shaped comb
- Rose comb
Jengger Ayam Gunanya untuk Apa?
Meskipun sering kali dianggap sebagai aksesori di bagian kepala ayam, ternyata jengger ayam termasuk bagian tubuh yang terdiri dari jaringan tertentu. Diungkap dalam buku 'Ilmu Produksi Ternak Unggas' karya Muharlien, dkk., bahwa jengger ayam adalah bagian dari subcuties. Bagian tersebut diketahui memiliki kandungan pembuluh darah yang cukup banyak.
Tidak hanya itu, jengger ayam juga merupakan bagian dari corium. Istilah tersebut merujuk pada jaringan komplek yang terdiri dari kapiler darah. Kemudian dijelaskan melalui jurnal 'Interaksi Gen Pada Pola Pewarisan Jengger Ayam (Gallus gallus domesticus Linn., 1758) Hasil Persilangan Ayam Kampung dengan Backcross II' karya Tanjung Ardo, bahwa jengger dipengaruhi oleh hormon testosteron yang bisa dijadikan sebagai indikator fertilitas.
Tidak hanya itu saja, jengger ayam juga berfungsi sebagai pendingin alami bagi ayam. Hal ini seperti diungkap dalam laman The Pennsylvania State University, bahwa ayam sebenarnya tidak mengeluarkan keringat seperti manusia. Akan tetapi, ayam juga perlu mendinginkan tubuhnya dengan cara tertentu.
Salah satunya berkat fungsi jengger ayam yang mampu mengalirkan darahnya ke bagian jengger tersebut. Nah, saat darah tersebut naik, maka dapat berperan serupa radiator dalam mobil.
Fungsi jengger pada ayam juga dijelaskan melalui laman Grubbly Farms bahwa dengan adanya jengger tersebut, ayam dapat tetap menjaga suhu tubuhnya saat cuaca dingin atau panas. Hal ini berkaitan dengan sirkulasi darah yang terdapat pada jengger. Dikatakan bahwa bagian jengger mempunyai konsentrasi darah yang tinggi dan mampu mengalir secara konstan. Sirkulasi darah tersebut mampu membantu tubuh ayam tetap terjaga selagi udara lebih dingin atau panas.
Tak sampai di situ saja, fungsi jengger ayam juga mampu menunjukkan tanda kondisi kesehatan ayam. Saat jengger berwarna normal dengan warna cenderung merah, hitam, atau keunguan, maka ayam dalam kondisi sehat dan produktif. Sebaliknya, saat jengger menjadi pucat dan berkerut, maka kemungkinan kondisi kesehatan pada ayam cenderung tidak baik.
Benarkah Ayam Betina Tidak Punya Jengger?
Sebagai salah satu bagian yang ada di kepala ayam, jengger juga sering kali identik dengan ayam jantan. Lantas apakah ayam betina juga memiliki jengger? Ternyata ayam betina juga memiliki jengger di bagian kepalanya. Namun, jengger pada ayam betina berbeda dengan apa yang dimiliki oleh para pejantan.
Seperti dijelaskan dalam buku 'Buku Panduan Ilmu Butchery' karya Yanto Budidarma, dijelaskan bahwa jengger pada ayam dapat memudahkan dalam membedakan ayam jantan dan ayam betina. Pada ayam jantan, jengger yang dimiliki relatif berukuran lebih besar. Lain halnya dengan ayam betina yang justru mempunyai jengger berukuran lebih kecil.
Sementara itu, melalui laman Life & Leisure, turut dijelaskan kepemilikan jengger pada ayam jantan maupun betina. Dikatakan bahwa saat masih berusia muda, jengger pada ayam cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil dan berwarna pucat. Namun, hal tersebut akan berubah saat ayam beranjak dewasa.
Saat ayam betina sudah bertelur dan ayam jantan mampu menghasilkan sperma, jengger lebih berwarna. Warna jengger pada ayam jantan lebih merah dan menonjol dalam ukuran yang lebih besar. Berbeda dengan pertumbuhan jengger pada ayam betina yang cukup lambat dan ukurannya tidak sebesar ayam jantan.
Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai fungsi jengger ayam lengkap dengan karakteristik dan juga kepemilikan jengger ayam betina. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.
(sto/apu)