Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengimbau kepada warga sepanjang Sungai Silugonggo atau Juwana waspada terhadap potensi bencana banjir. Sebab saat ini pintu air Bendung Wilalung yang lokasinya di Kabupaten Kudus dibuka ke arah Sungai Silugonggo.
"Jadi informasinya yang masuk ke saya tadi pagi pintu Wilalung (di Kabupaten Kudus) yang mengarah ke lembah Sungai Silugonggo dibuka kurang lebih 10 sentimeter," kata Martinus kepada wartawan saat dimintai konfirmasi, Selasa (21/1/2025).
Martinus mengatakan pembukaan pintu bendung pengendali banjir ke arah Pati ini karena debit air sedang deras. Saat ini, kata dia, debit air di Bendung Wilalung mencapai 840 meter kubik per detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian kondisi tersebut tidak langsung menyebabkan banjir di wilayah sepanjang Sungai Silugonggo.
"Dalam artinya dalam kondisi aman belum menyebabkan air melimpas atau banjir di persawahan atau permukiman pendudukan," jelasnya.
Meski demikian Martinus mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca akhir Januari-Februari ini wilayah Pati akan turun hujan. Mulai dari intensitas sedang sampai deras dengan durasi cukup lama.
"Maka potensi banjir genangan akan terjadi di wilayah-wilayah Kabupaten Pati sampai Poncomulyo, Srikaton Kayen sampai wilayah Juwana," jelas Martinus.
"Jadi wilayah sepanjang Sungai Silugonggo Juwana ini meningkatkan kewaspadaan. Total ada 90-an desa sepanjang aliran sungai," dia melanjutkan.
Martinus mengimbau kepada warga agar selalu waspada terhadap potensi terjadi bencana banjir. Nelayan juga diimbau untuk mementingkan keselamatan saat melaut karena cuaca sedang ekstrem.
"Kemudian jangan membuang sampah, membersihkan tumpukan sampah dari anak sungai yang bermuara ke Sungai Juwana supaya harapan air lancar sampai masuk ke laut," jelasnya.
Kondisi pintu air pengendali banjir juga mendapatkan perhatian dari Pemkab Kudus. Penjabat (Pj) Bupati Kudus Herda Helmijaya mengecek langsung kondisi Bendung Wilalung.
"Bendung yang berada di perbatasan Kabupaten Kudus dan Demak berstatus awas," jelasnya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, hari ini.
"Harus ada upaya strategis agar banjir tidak menjadi bencana tahunan. Kalau agenda terdekat BBWS Pemali Juwana kan normalisasi sungai ya, menurut saya, itu masih belum cukup," lanjut dia.
(rih/afn)