Sebanyak 15 orang meninggal dunia, 10 orang terluka, dan lima orang hilang akibat tanah longsor di wilayah Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Jumlah orang yang hilang diperkirakan masih akan bertambah. Berikut identitas korban tewas.
Longsor imbas curah hujan tinggi itu terjadi pada Senin (20/1) sore. Pantauan detikJateng, Selasa (21/1) siang, upaya pencarian para korban longsor masih dilakukan. Lokasi kejadiannya terbilang curam dan masih rawan longsor. Kondisi siang ini hujan dan berkabut.
Hingga siang ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah rumah atau tempat yang terkena longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilihat detikJateng di posko penanganan bencana tersebut, berikut daftar 15 korban tewas akibat tanah longsor di Petungkriyono, Pekalongan.
- Revalina (19), alamat Dukuh Sipetung
- Suyati, alamat Tlogo
- Kiki Pramudita (23), alamat Garung
- Sutar (49), alamat Tlogopakis
- Riyanto (50), alamat Dranan (Yosorejo)
- Ayat (27), alamat Kasimpar
- Sumeri (30), alamat Garung (Yosorejo)
- Doni (27), alamat Gumelem
- Winarko (27), alamat Gumelem
- Supari (37), alamat Mudal (Yosorejo)
- Sularso (44), alamat Kasimpar
- Inawati (23), alamat Kasimpar
- Afkar (4), alamat Kasimpar
- Khusnul Cholifah, alamat Kasimpar
- Aurel
Penjelasan Camat Petungkriyono
"Jumlah korban 15 meninggal, luka-luka 10 orang, warga yang terdata 5 orang belum ditemukan," kata Camat Petungkriyono, Hadi Surono, saat ditemui detikJateng di posko induk Puskesmas Petungkriyono, Selasa (21/1/2025) siang.
"Kejadian longsor ini dampak hujan intensitas tinggi sejak kemarin (Senin) sore. Awal kejadian, korban 4 orang (meninggal). Tadi malam nambah-nambah sampai banyak," imbuh Hadi.
Menurut Hadi, data sementara tentang 5 orang hilang itu belum termasuk warga lain yang saat ini belum dilaporkan ke posko.
"Ada korban lain yang belum dilaporkan, misal warga yang pada ngeyup (berteduh) di rumahnya Pak Sekdes Kasimpar. Tidak tahunya pas ngeyup di situ rumahnya terkena longsor. Kena semua seisi rumah," kata Hadi.
Penjelasan BPBD Jateng
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengonfirmasi kabar tersebut. Bergas mengatakan, dari 15 korban meninggal itu di antaranya ada pemancing dan orang yang sedang berteduh.
"Betul, 15 orang meninggal. Ada pemancing, ada orang yang lagi berteduh terus terbawa banjir bandang. Semuanya di Petungkriyono. Ada yang kena longsor, ada yang kena banjir bandang. Terdata masih hilang ada sembilan orang," kata Bergas saat dihubungi wartawan, Selasa (21/1/2025) siang.
Menurut data BPBD Kabupaten Pekalongan yang diterima BPBD Jateng, di Kecamatan Petungkriyono tepatnya di Desa Kasimpar terjadi longsor pada Senin (20/1) pukul 18.00 WIB akibat hujan lebat. Jembatan di sana juga terputus sehingga tidak bisa dilewati.
"Telah terjadi jembatan longsor atau terputus yang diakibatkan hujan deras. Kondisi saat ini jalur lumpuh, kendaraan roda dua dan roda empat hanya sampai Desa Kayupuring, Dukuh Tembelan. Sedangkan ke arah Desa Kasimpar maupun Pusat Kecamatan Petungkriyono terisolasi atau belum bisa diakses," kata Bergas.
Sedangkan di Desa Kayupuring terjadi banjir bandang dari Sungai Welo dan berdampak ke wilayah kecamatan bawah yaitu Kecamatan Doro, Karanganyar, Karangdadap, Kedungwuni, dan Wonopringgo.
Baca juga: Grobogan Banjir, Puluhan Warga Mengungsi |
(dil/ahr)