Hujan sekitar lima jam mengakibatkan genangan di beberapa daerah di Kota Semarang. Banjir bahkan hingga memasuki rumah warga.
Pantauan detikJateng di perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, pukul 22.00 WIB, air telah menggenang hingga sepinggang orang dewasa.
Beberapa warga tampak mengungsi ke masjid yang terhindar dari banjir. Salah satu warga, Fajar mengaku alarm bahaya sudah berbunyi sejak pukul 18.30 WIB.
"Pas alarm bunyi warga langsung antisipasi dari awal, langsung mengungsi," jelas Fajar di Perumahan Dinar Indah, Senin (20/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, banjir itu diduga merupakan limpasan air dari Sungai Babon karena hujan lebat yang tak kunjung reda. Ada sekitar 27 kepala keluarga di daerah tersebut yang mengungsi.
"Ada sekitar 110 jiwa. Pas alarm bunyi meski masih setinggi mata kaki airnya, warga sudah mengamankan barang dan mengungsi. Kalau nunggu airnya tinggi, takutnya seperti tahun lalu," jelasnya.
"Ini (banjir) karena atas (Kabupaten Ungaran) deras, nggak reda-reda, airnya meninggi, pintu air akhirnya ditutup," lanjut Fajar.
Tak hanya di Perumahan Dinar Indah, banjir juga terjadi di perkampungan di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur.
Pantauan detikJateng sekitar pukul 22.30 WIB, tampak para warga tengah bekerja bakti membersihkan lumpur yang telah memasuki rumah mereka. Salah satunya Joko (45), warga terdampak banjir di kawasan tersebut.
"Banjirnya sudah dari habis Maghrib, tingginya sampai paha kalau di rumah saya. Di rumah lain ada yang sepinggang orang dewasa, paling dalam ada yang sedada lebih," ungkapnya kepada detikJateng.
Meski banjir di daerahnya itu sudah jadi hal biasa, menurut Joko, banjir kali ini menjadi yang terparah. Intensitas air dari luapan Kali Garang cukup besar hingga masuk ke rumah warga sambil membawa lumpur.
"Biasanya nggak sampai naik, ini paling parah tahun ini. Waktu itu lagi pada di rumah, tapi sudah waspada karena langganan banjir," ujarnya.
Baca juga: Detik-detik Longsor Tewaskan 4 Orang di Bali |
Hal senada dikatakan warga lainnya, Wahyu (40). Ia mengungkapkan, banjir di daerahnya itu baru surut sekitar pukul 22.00 WIB.
"Ini lagi kerja bakti bersih-bersih rumah, airnya tadi sampai perut, tadi Maghrib," jelasnya.
"Airnya membawa lumpur, ada sekitar 400 meteran rumah yang terdampak. Surutnya ya barusan ini," lanjut Wahyu.
Hingga pukul 23.30, para warga masih berusaha mengeluarkan lumpur yang memasuki ruang tamu rumah mereka. Jalanan di perkampungan itu pun becek dan penuh lumpur.
(apl/apl)