Bapak dan anak warga Desa Masaran Kecamatan Bawang, Banjarnegara ditemukan bersimbah darah pada Kamis petang. Sebelum ditemukan tewas, mereka sempat pamit pergi ke kebun.
Keponakan korban, Destriana Bastica mengatakan, kedua korban yakni D (bapak) dan H (anak) masih terlihat pada Kamis (16/1) siang. Saat itu korban tengah duduk di meja makan sedangkan anaknya tengah memperbaiki pancing.
"Saya terakhir kali ketemu korban sekitar habis Zuhur pukul 1 atau lebih. Saya sedang bermain dengan anak saya. Posisi si anak (korban H) sedang membetulkan pancing. Pas ditanya sedang apa, sedang membetulkan pancing. Dan yang dewasa (bapak) sedang di kursi makan duduk di situ," ujarnya saat ditemui di rumah korban, Kamis (16/1/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi anak korban lainnya, korban pergi meninggalkan rumah untuk ke kebun dan memetik buah kelapa. Namun hingga petang kedua korban tidak kunjung pulang. Sehingga keluarga dan warga melakukan pencarian.
"Kalau komunikasi dengan anaknya (anak korban), info dari anak yang pertama, korban pergi ke kebun untuk metik kelapa," terangnya.
Sedangkan korban H dikira pergi memancing. Awalnya tidak curiga saat sore hari belum pulang, sebab sepeda motor ada di rumah sehingga korban dikira belum pulang karena jalan kaki.
"Pikirannya sedang mancing jalan kaki karena tidak bawa motor. Awalnya dikiranya sore belum pulang karena jalan kaki. Tapi sampai Magrib belum pulang terus dicari," kata dia.
Untuk kesehariannya, korban D (bapaknya) bekerja sebagai tukang bangunan. Sedangkan korban H (anaknya) adalah siswa kelas 4 sekolah dasar.
"Kalau bapaknya selain kadang ke kebun itu tukang bangunan. Kalau anaknya itu masih sekolah kelas 4 SD," terangnya.
Sebelumnya, D dan H putranya ditemukan tewas di kebun kopi perbatasan antara Desa Masaran dan Desa Serang. Lokasinya berjarak sekitar 500 meter dari permukiman terdekat.
"Lokasi penemuan mayat itu di kebun kopi, sekitar 500 meter dari pemukiman warga. Jalan menuju ke situ curam," ujar Ketua RT 01 RW 01 Desa Masaran, Anhar.
Sementara itu tokoh masyarakat Desa Masaran sekaligus Kades Masaran terpilih, Dian Eka Winartiningsih juga mengonfirmasi bahwa kedua mayat lelaki itu berstatus bapak dan anak.
"Korban adalah bapak dan anak, warga Desa Masaran. Tadi ditemukan di kebun bersimbah darah," kata Dian.
(apu/apu)