Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto mengungkapkan kronologi kericuhan yang terjadi antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya kemarin. Diketahui dalam kericuhan ini 12 orang korban luka dan 19 orang diamankan.
"Permasalahan awal, kami jelaskan permasalahan terjadi, mungkin permasalahan di level sesama internal. Jadi terus akumulasi kejadian-kejadian sehingga berakhir kejadian-kejadian kemarin," kata Wawan saat ditemui wartawan dalam deklarasi damai di Pendopo Bupati Blora, Rabu (15/1/2025).
Bentrokan terjadi di dua tempat, yaitu di perempatan traffic light Karangjati dan Kecamatan Kunduran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dapat kami tegaskan untuk kejadian kemarin. Lokasi bentrok di dua lokasi. Pertama di Karangjati itu jatuh korban delapan, terus untuk TKP kedua di Kecamatan Kunduran yang jatuh korban empat," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa korban sebanyak 12 tersebut telah mendapatkan penanganan medis. Ada 11 korban sudah dipulangkan sedangkan satu orang masih dirawat di rumah sakit.
"Serta untuk korban yang dirawat dari 12, 11 korban sudah kembali rumah tadi malam, dan 1 masih dirawat. Dan insyaallah hari ini akan dirujuk ke Rembang," bebernya.
Wawan memastikan dalam kericuhan ormas itu tidak ada yang menggunakan senjata tajam. Dia menjelaskan ketika kericuhan, kedua ormas menggunakan kayu, batu, dan tangan kosong.
"Yang bawa sajam sampai saat ini belum ada kami dapatkan informasi. Kayu batu digunakan untuk sebagai alat bentrok. Untuk kendaraan, dua kendaraan rusak dari masing-masing ormas," jelasnya.
"Kami lakukan penyelidikan dan penyidikan nanti akan kami sampaikan berikutnya," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Kesbangpol Blora, Nur Khamid menjelaskan bahwa PP dan GRIB telah terdaftar dan memiliki SK Kemenkumham.
"(GRIB) Sudah memiliki SK Kemenkumham, kalau di kabupaten itu sifatnya legalisasi saja. Jadi kedua belah pihak (PP dan GRIB) itu sudah punya SKT. (Terlalu cepat keluarkan SKT) Nah itu berdasarkan persyaratan yang ada, jadi kita keluarkan," jelasnya.
Kericuhan PP Vs GRIB
Sebelumnya diberitakan, terjadi bentrokan antara ormas PP dan GRIB Jaya di Blora. Kericuhan terjadi buntut dari ormas PP yang menggeruduk markas GRIB Jaya di Kecamatan Ngawen, Blora, Senin (13/1).
Pada Selasa (14/1), ormas GRIB Jaya mengumpulkan anggota di Alun-alun Kabupaten Blora. Setelah mereka membubarkan diri, kericuhan pun terjadi di Karangjati dan Kunduran. Akibatnya 12 orang mengalami luka.
Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi kejadian, kendaraan berwarna loreng oranye khas warna PP rusak. Sekitar tiga motor di lokasi juga rusak.
Pihak aparat kepolisian langsung mengamankan lokasi dan melakukan pemeriksaan. Kejadian tersebut pun menjadi tontonan warga.
Mobil PP dari arah utara berhenti di traffic light perempatan Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, telah diamankan pihak kepolisian. Polisi juga memasang garis polisi di tempat kejadian. Lalu lintas kemarin sempat macet.
Baca juga: Fakta-fakta Ricuh Ormas di Karangjati Blora |
Konfirmasi GRIB dan PP
Ketua DPC GRIB Blora, Sugiyanto, membenarkan bahwa perusakan dilakukan oleh anggota GRIB tapi dari luar Blora. Dia mengatakan anggota GRIB itu hendak pulang namun diadang oleh PP.
"Iya (anggota GRIB). Ini kan mau pulang diadang GRIB. Ini tadi dari Blora sudah dirembuk. Yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang," jelasnya kemarin.
Sementara itu, Ketua MPC PP Blora, Munaji mengatakan bahwa korban merupakan anggota PP dari Rembang.
"Iya PP Rembang. Saat ini sudah pulang. (Ricuh) Di Karangjati dulu baru di Kunduran," jelas Munaji kemarin.
(rih/apu)