Dengan semakin berkembangnya teknologi, bahasa juga menjadi ikut berkembang. Mulai muncul istilah-istilah baru yang memiliki arti serta makna tertentu dalam mengekspresikan perasaan seseorang, salah satunya adalah denial.
Denial merupakan salah satu istilah yang sangat sering digunakan dalam bahasa gaul belakangan ini. Biasanya, istilah tersebut digunakan untuk merujuk kondisi seseorang yang menolak percaya atau menerima terhadap kenyataan atau suatu hal yang terjadi.
Namun, sebenarnya apa itu denial? Berikut adalah pengertian, ciri-ciri, dampak, serta cara mengatasi denial yang telah detikJateng buat untuk kamu. Simak sampai tuntas, ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Denial
Dikutip dari laman Universitas Bina Nusantara, denial adalah mekanisme pertahanan yang tidak menyenangkan pada pikiran, perasaan, keinginan, atau kejadian diabaikan atau dikecualikan dari kesadaran. Hal tersebut merupakan respons dari penolakan untuk mengakui kenyataan yang terjadi, seperti penyakit parah, masalah keuangan, dll. Denial menjadi proses tak sadar yang berfungsi untuk menyelesaikan konflik emosional atau mengurangi kecemasan.
Ciri-ciri Denial
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa denial adalah mekanisme bertahan dalam menolak situasi kenyataan yang terjadi. Mengutip dari laman Very Well Mind ada beberapa ciri-ciri seseorang yang menunjukkan sikap denial, antara lain:
- Menolak membicarakan masalah yang dihadapi.
- Mencari cara untuk menjustifikasi perilaku anda atau merasionalisasi masalah.
- Menyalahkan orang lain atau lingkungan yang menyebabkan masalah akhirnya terjadi.
- Tetap bertahan dalam perilaku meskipun banyak terdapat efek dan konsekuensi negatif.
- Berjanji untuk mengatasi masalah di masa depan, bukan di masa kini.
- Menghindari untuk memikirkan masalah tersebut.
Dampak Denial
Dikutip dari laman Health Harvard, denial dapat membantu, namun juga menyakiti kita. Kenapa bisa begitu? Berikut penjelasannya:
Bagaimana denial dapat menolong kita?
Denial dapat membantu melindungi kita dari beragam emosi yang sulit. Denial dapat membantu dalam memberikan kelegaan bagi orang-orang yang tidak memiliki kemampuan dalam menghadapi masalah, namun hanya dalam jangka pendek. Perlu diingat bahwa denial hanya membantu dalam menyingkirkan masalah secara sementara, bukanlah menyelesaikan masalah secara keseluruhan.
Bagaimana denial dapat menyakiti kita?
Denial dapat merugikan kita karena adanya usaha untuk berusaha menolak kenyataan dan tidak menyelesaikan masalah. Denial atau penyangkalan berarti akan menghalangi segala usaha yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan berpura-pura tidak ada masalah sama sekali yang sedang dihadapi. Akhirnya, masalah-masalah tersebut menumpuk dan mengakibatkan kerugian tidak hanya untuk kita, namun juga orang terdekat.
Cara Mengatasi Denial
Jangan membiasakan diri dengan sikap denial dalam menghadapi suatu kenyataan atau masalah. Perlu tanamkan dalam diri bahwa denial hanya menunda masalah terjadi, bukan menyelesaikannya. Perlu diingat bahwa dalam jangka pendek denial akan terasa menyenangkan dan melegakan, namun akan menyulitkan dalam jangka panjang.
Dikutip dari laman Centric Health, berikut adalah delapan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi denial, yaitu:
- Menerima perasaanmu sendiri
Cobalah untuk menerima perasaan-perasaan tidak nyaman yang muncul karena itu merupakan suatu yang normal, bukan malah menyingkirkannya. - Mengambil langkah kecil
Mencoba berani untuk menghadapi kenyataan secara bertahap, tidak harus langsung secara keseluruhan. - Mencari support orang lain
Jangan melaluinya sendiri. Coba cari dukungan serta bantuan dari orang lain yang kamu anggap sebagai tempat aman dalam bercerita atau mengekspresikan emosi. - Mengungkapkan perasaan melalui tulisan
Menulis apa yang sedang kamu rasakan serta berbagai emosi yang ada di dalamnya sebagai bahan refleksi diri dan semakin mengenal diri sendiri. - Melatih pikiran
Dengan melatih pikiran akan lebih mudah untuk tetap rasional dalam menghadapi permasalahan. - Menantang kepercayaan negatif
Mencoba untuk menantang kepercayaan negatif dengan fakta-fakta yang ada yang memungkinkan dalam menguraikan masalah yang ada. - Menetapkan target realistis
Mencoba menetapkan target yang realistis untuk mencoba mengatasi denial. Fokus kepada proses yang dilakukan, meski hanya kecil dan tidak terlalu terlihat perubahannya. - Bersabar dan tekun
Mengatasi denial memang membutuhkan waktu. Oleh karena itu, kesabaran dan ketekunan akan menjadi faktor yang penting.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, dampak, serta cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi denial. Semoga bermanfaat, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Rhesa Azhar Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(sto/apl)