Belakangan ini ada satu istilah yang muncul dan kerap menjadi pembahasan di media sosial, yaitu dry text. Sudah tahu apa itu dry text, detikers?
Dry text biasanya merujuk pada cara berkomunikasi melalui pesan instan dengan balasan yang sangat singkat, dengan hanya menggunakan satu atau dua kata. Oleh karena itu, dry text terkesan cuek dan tidak acuh dengan percakapan yang sedang berlangsung.
Penasaran dengan arti dry text, detikers? Kali ini detikJateng akan membagikan penjelasan lengkap mengenai pengertian dry text hingga cara membalasnya. Yuk, simak sampai akhir!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti Dry Text Dalam Bahasa Gaul
Menurut Urban Dictionary, dry text adalah momen ketika seseorang tidak mood untuk mengirim pesan tapi tetap melakukannya, dengan membalas menggunakan satu atau dua kata saja. Sementara menurut Cosmopolitan, dry texting adalah kondisi ketika seseorang memberikan balasan singkat dan tidak menarik dalam percakapan teks. Hal ini bisa berupa jawaban satu kata atau kalimat yang repetitif dan membosankan.
Menurut Claudia Cox, seorang konsultan hubungan, contoh dry texting adalah seseorang yang hanya memulai percakapan dengan "Hai" dan "Apa kabar?" tanpa menambah percakapan lebih lanjut. Meskipun dry texting terasa melelahkan, Cox menjelaskan bahwa hal ini biasa terjadi dalam hubungan apa pun, baik orang yang baru berkenalan hingga pasangan yang sudah lama. Setiap orang bisa merasa lelah atau stres, yang membuat percakapan jadi hambar untuk sementara.
Namun, menurut Pricilla Martinez, CEO Regroop Coaching, percakapan yang mulai lesu tidak berarti hubungan berakhir. Beberapa orang menganggap teks hanya sebagai alat untuk membuat rencana bertemu. Jadi, dry text tidak selalu menunjukkan ketidaktertarikan.
Lawan Kata Dry Text
Dikutip dari Urban Dictionary, moist texts merupakan kebalikan dari dry texts. Jika dry texts cenderung berisi balasan singkat dan tidak menarik, moist texts adalah pesan yang lebih panjang dan bermakna. Pesan-pesan ini mengandung lebih banyak informasi, membuat percakapan jadi lebih menarik dan berjalan dengan lancar. Berbeda dengan dry texts yang terkesan dingin dan datar, moist texts memberikan kedalaman dalam komunikasi.
Contohnya, jika seseorang mengirim balasan yang lebih panjang atau cerita yang lebih detail, itu adalah moist text. Pesan seperti ini menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar terlibat dalam percakapan dan ingin berkomunikasi lebih dari sekadar memberi jawaban singkat. Moist texts membantu menciptakan hubungan yang lebih erat dalam percakapan.
Cara Menghadapi Orang yang Dry Text
Chatting dengan orang yang dry text memang terkadang membingungkan karena mereka seperti tidak tertarik kepada kita. Meskipun begitu, sebaiknya detikers tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara membalas atau menghadapinya yang dihimpun dari Cosmopolitan dan Well+Good. Mari simak pembahasan lengkapnya!
1. Cari Tahu Alasan Mengapa Percakapan Menjadi Kering
Sebelum mencoba mengubah percakapan, penting untuk memahami alasan mengapa percakapan menjadi kering atau dry. Bisa jadi orang tersebut sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk memberi balasan yang lebih panjang.
Jika merasa tertarik, coba tanyakan kepada mereka apakah mereka lebih suka berkomunikasi dengan cara lain seperti menelepon atau bertemu langsung. Hal ini bisa membantu memahami gaya komunikasi mereka dan memperbaiki percakapan yang mulai kering.
Selain itu, jika percakapan menjadi kering karena ada sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman, cobalah bertanya apakah ada yang salah. Jika tidak ada perubahan setelah itu, mungkin saja minat mereka memang tidak sebesar yang kita harapkan.
2. Sesuaikan Gaya Berkomunikasi
Cobalah untuk mengubah cara berkomunikasi dan berikan pertanyaan yang lebih menarik dan menantang. Misalnya, ajukan pertanyaan seperti, "Apa bagian terbaik dari hari ini?" atau tanyakan hal-hal yang mereka lakukan.
Hal ini akan membuka percakapan dan membuat mereka lebih terlibat. Jika mereka tidak merespons dengan antusias, coba perlambat tempo pengiriman pesan dan lihat apakah mereka akan mengambil inisiatif untuk membalas.
Jangan terlalu mendominasi percakapan dengan pesan panjang atau topik yang mungkin tidak menarik bagi mereka. Jika kamu mengirim pesan panjang, mungkin itu akan membuat mereka merasa kewalahan dan lebih memilih untuk tidak merespons.
3. Tentukan Ekspektasi Komunikasi yang Jelas
Penting untuk berbicara langsung mengenai harapan ekspektasi dalam berkomunikasi melalui pesan. Tentukan apa yang dapat diterima dan apa yang tidak.
Misalnya, jika balasan satu kata atau emoji tidak cukup bagimu, beri tahu mereka secara jelas bahwa kamu mengharapkan balasan yang lebih dari itu. Jika mereka tidak mengubah gaya komunikasi mereka, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak terlalu tertarik.
Memahami apakah orang tersebut menikmati berkomunikasi melalui pesan atau tidak juga penting. Jika mereka lebih suka cara lain, seperti menelepon atau bertemu langsung, maka cobalah untuk menyesuaikan ekspektasi dan mencari cara berkomunikasi yang lebih sesuai dengan keduanya.
4. Jangan Terlalu Memaksakan Percakapan
Jika percakapan mulai terasa membosankan dan sulit, berhenti sebentar dan lihat bagaimana responsnya. Jika tidak merespons dalam waktu yang lama, mungkin ini saatnya untuk mundur.
Jangan biarkan dirimu merasa tertekan atau stres hanya karena dry text. Jika percakapan menjadi lebih menyulitkan alih-alih menyenangkan, lebih baik fokus pada cara berkomunikasi yang lebih efektif.
Jika mereka benar-benar tertarik padamu, mereka pasti akan menemukan cara untuk berkomunikasi. Tetapi jika mereka terus menghindar atau tidak menunjukkan ketertarikan, mungkin ini saatnya untuk mencari hubungan yang lebih berarti.
Jadi, sudah tahu apa itu dry text dalam bahasa gaul kan, detikers? Semoga penjelasan di atas dapat memberikan manfaat!
(sto/dil)