Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mengusut pagar laut sepanjang 30,16 km yang membentang di perairan Kabupaten Tangerang. Dia menerangkan tidak boleh ada pembangunan yang melanggar aturan.
Hal itu diungkapkan AHY di sesi wawancara usai mengisi acara Lustrum PUtech di Politeknik PU Semarang. Dia mengatakan soal pagar laut itu sudah di luar domain Kementrian PU, namun investigasi dilakukan oleh KKP.
"Sudah dijelaskan kemarin, itu di luar dari domain kita tetapi kita ikuti, Kementrian Kelautan lakukan investigasi dengan berbagai pihak, Pemda setempat, dan mudah-mudahan bisa diketahui segera," kata AHY di Auditorium Politeknik PU Semarang, Sabtu (11/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan pihaknya fokus pada pembangunan di berbagai sektor. Dia juga memastikan tidak boleh ada pembangunan yang melanggar hukum.
"Yang jelas ingin fokus pembangunan berbagai sektor dan hadirkan kepastian hukum dan tidak boleh ada hal-hal atau kegiatan melanggar hukum. Ini yang jadi pahaman dan pedoman kita semua," tegasnya.
Dalam Lustrum PUtech itu, AHY juga menyampaikan Politeknik PU diharapkan mencetak generasi muda yang berintegritas. Sehingga memiliki kontribusi dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.
"Perlu membangun sumberdaya manusia yang memiliki kapasitas dan integritas," tegasnya.
Untuk diketahui, dikutip dari detiknews, pagar laut sepanjang 30,16 km di perairan Kabupaten Tangerang dinilai mengganggu aktivitas nelayan. Pagar tersebut terbuat dari bambu atau cerucuk dengan ketinggian 6 meter.
KKP sudah menyegel pagar tersebut atas instruksi dari Presiden Prabowo Subianto. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono mengatakan, instruksi diberikan Prabowo kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono. Kemudian arahan tersebut disampaikan kepadanya dalam berupa perintah penyegelan.
"Ya ini udah viral dan Pak Presiden sudah menginstruksikan, saya pun tadi pagi diperintahkan Pak Menteri langsung untuk melakukan penyegelan. Negara tidak boleh kalah, sekali saya ulangi negara tidak boleh kalah," kata pria yang biasa disapa Ipunk usai melakukan penyegelan, Tangerang, Kamis (9/1) lalu.
(apu/ahr)