Museum Situs Purbakala Patiayam, Kabupaten Kudus, menyimpan temuan fosil terbaru hasil dari warga Desa Terban, Kecamatan Jekulo. Fosil yang baru ditemukan warga ini diperkirakan berjenis hewan banteng dan gajah purba berusia jutaan tahun lalu.
Sejumlah fosil ini telah disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus. Ada beberapa bagian fosil yang telah disimpan di Museum.
Koordinator Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Jamin, mengatakan ada dua petani dari Desa Terban, yakni Jaman dan Roji, yang menemukan fosil hewan purba. Temuan itu terbaru pada bulan Desember 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Temuan terbaru di museum itu bulan Desember 2024 minggu ketiga," jelas Jamin kepada detikJateng, Jumat (3/1/2024).
Jamin menjelaskan fosil yang ditemukan dua warga ini spesies jenis gajah, banteng, dan sapi purba. Fosil ini diperkirakan berupa kaki, tulang rusuk dan gigi.
"Yang ditemukan jenis spesies gajah Stegodon. Kebetulan ditemukan Pak Jaman kaki gajah bagian depan bawah, tulang rusuk, dan gigi banteng dan sapi purba," jelasnya.
Jamin mengaku temuan warga tersebut tidak utuh. Sebab, warga melakukan evakuasi fosil dengan alat seadanya.
"Temuan warga hampir rata-rata tidak utuh. Karena mereka tidak mengetahui cara untuk mengangkatnya," Jamin melanjutkan.
![]() |
Lebih lanjut, Jamin mengatakan fosil yang ditemukan warga ini haru akan dilakukan administrasi. Setelah itu akan dilakukan identitas bertujuan untuk menentukan bagian dan keutuhan kerangka fosil.
"Baru kita identifikasi jenis temuan, bagian apa, keutuhan kerangka," jelasnya.
Meski demikian, Jamin memperkirakan fosil ini memiliki usai sekitar 750 tahun sampai 1,5 juta tahun yang lalu. Sebab fosil ini ditemukan pada tanah lapisan plestosen.
"Itu ditemukan pada situs plestosen itu rata-rata 750 tahun lalu sampai 1,5 juta tahun yang lalu," terang dia.
Untuk saat ini Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus menyimpan 17 spesies hewan purbakala. Mulai dari laut, rawa, dan darat.
"Tertata mulai konservasi sampai registrasi itu sekitar 10.500 fosil belum dengan temuan yang baru. Karena masih ada banyak fosil yang belum masuk di registrasi," pungkas Jamin.
(apu/ams)