Sepuluh ekor anakan ular kobra dievakuasi dari rumah milik Dwi Handayani, warga Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Begini ceritanya.
Evakuasi dilakukan oleh komunitas Exalos Indonesia. Ketua Exalos Indonesia Janu Wahyu Widodo mengatakan, awalnya pemilik rumah melihat seekor ular masuk ke dalam rumah. Dia kemudian memanggil tim Exalos untuk melakukan penyisiran.
"Sementara didapati sepuluh ekor baby ular Cobra Jawa (Naja Spurtartix), ular itu ditemukan di dalam rumah semua, tepatnya di dalam gudang rumah. Selain itu ditemukan beberapa bekas kulit ular," kata Janu saat dihubungi detikJateng, Rabu (1/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat ini, lanjut Janu, tim masih melakukan penyisiran di dalam dan sekitar rumah tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi masih adanya ular yang bersembunyi.
Dia menjelaskan, ular kobra yang ditemukan berumur sekitar 1-3 hari. Untuk sarang telur diduga berada di halaman rumah. Lalu saat ular tersebut menetas, mencari tempat yang nyaman di dalam rumah.
"Pada musim penghujan, banyak ular yang menjadikan rumah sebagai tempat yang aman untuk tempat persembunyian sementara. Banyak lubang-lubang yang terendam air sehingga barang-barang di lingkungan rumah menjadi tempat yang lebih nyaman," jelasnya.
Bisa dikatakan saat ini merupakan musim ular bertelur, sehingga ular akan mencari tempat aman dari predator untuk menetaskan telurnya.
"Dalam masa tersebut juga adalah waktu dimana ular berkembang biak, bertelur, dan menempatkan telurnya di lokasi yang hangat dan aman dari predator," ujarnya.
Ia mengimbau bagi warga yang melihat ular jangan mengevakuasi ular sendiri bila tidak memiliki pengetahuan dan keahlian yang cukup, karena sangat berbahaya. Selain itu, setiap jenis ular memerlukan teknik penangkapan yang berbeda-beda.
Warga bisa melaporkan penemuan ular itu ke Petugas Pemadam Kebakaran setempat, atau menghubungi komunitas pecinta reptil seperti Exalos Indonesia di nomor 089610404414.
(rih/aku)