Mak Tratap! Ular Sanca 4 Meter Nangkring di Kamar Mandi Warga Weru Sukoharjo

Mak Tratap! Ular Sanca 4 Meter Nangkring di Kamar Mandi Warga Weru Sukoharjo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 23 Des 2024 12:14 WIB
Penampakan ular sanca kembang usai dievakuasi dari rumah warga di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Senin (23/12/2024).
Penampakan ular sanca kembang usai dievakuasi dari rumah warga di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Senin (23/12/2024). Foto: Exalos Indonesia.
Sukoharjo -

Penampakan seekor ular sanca kembang atau Malayopython reticulatus mengejutkan keluarga Ari, warga Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Ular itu nangkring di langit-langit kamar mandi.

Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, mengatakan keberadaan ular itu diketahui saat pemilik rumah hendak ke kamar mandi. Namun, karena khawatir dengan keberadaan ular sanca itu, Ari kemudian menghubungi tim Exalos Indonesia.

"Yang punya rumah melihat ular di atap kemudian melaporkan ke Damkar Sukoharjo, karena kami sudah bersinergi dengan Damkar Sukoharjo. Kemudian menghubungi relawan kami di Weru," kata Janu kepada detikJateng, Senin (23/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat proses evakuasi, tidak ada kendala yang berarti. Namun, besarnya ular membuat tim rescuer butuh tenaga ekstra.

"Relawan kami datang, dan melihat ular di atap. Proses evakuasi cukup mudah karena kepala ular sudah terlihat, sehingga tinggal ditarik. Panjang ular kurang lebih 4 meter," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Janu menjelaskan lingkungan rumah Ari berada di pedesaan yang cukup padat. Rumahnya tidak begitu jauh dari areal persawahan.

Biasanya, ularnya yang berada di kawasan permukiman memanfaatkan gorong-gorong sebagai sarang mereka, namun saat musim hujan mereka akan keluar.

"Memang kondisi musim penghujan banyak ular yang keluar dari lubang persembunyian mereka dikarenakan terendam air. Sekaligus ular mencari makan dan tempat hangat untuk membantu metabolisme," jelasnya.

Dengan potensi maraknya penampakan ular yang terlihat warga, Janu mengimbau penanganan evakuasi ular diserahkan kepada ahlinya. Masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan menangkap ular, diminta jangan menangkap ular sendiri karena berpotensi membahayakan.

Dia meminta agar warga tidak perlu panik bilamana melihat ular di lingkungannya. Ular merupakan rangkaian dari ekosistem dan rantai makanan. Keberadaan ular sendiri, untuk menyeimbang ekosistem.

Janu juga memberikan tips kepada masyarakat agar ular tak masuk ke dalam rumah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti selalu membersihkan rumah, dan menutup gorong-gorong yang memungkinkan dijadikan jalur masuk ular. Dia juga menyarankan memotong ranting pohon yang menempel bagian rumah.

"Juga bisa memberikan wangi-wangian yang menyengat di sudut rumah, seperti kapur barus, cairan kaporit, maupun cairan pewangi. Karena ular itu tidak suka dengan aroma yang menyengat," pungkasnya.




(apl/ams)


Hide Ads