Indahnya Pohon Cemara 15 Meter Hiasan Natal Gereja St Ignatius Semarang

Indahnya Pohon Cemara 15 Meter Hiasan Natal Gereja St Ignatius Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 25 Des 2024 14:57 WIB
Caption: Pohon natal setinggi 15 meter di Gereja Santo Ignatius Krapyak, Kecamatan Semaramg Barat, Rabu (25/12/2024).
Pohon natal setinggi 15 meter di Gereja Santo Ignatius Krapyak, Kecamatan Semaramg Barat, Rabu (25/12/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Perayaan Hari Natal 2024 di Kota Semarang tampak meriah dengan hiasan-hiasan Natal yang unik. Salah satunya di Gereja Santo Ignatius Krapyak, Kecamatan Semarang Barat, yang memiliki pohon Natal dari pohon cemara asli setinggi 15 meter.

Pantauan detikJateng, tampak pohon cemara yang menjulang tinggi di halaman gereja tampak sudah dihias dengan pernak-pernik Natal. Beberapa warga tampak berhenti untuk memotret pohon natal tersebut.

Koordinator Pohon Natal sekaligus jemaah Gereja St Ignatius, Lukas Ari Wibisono mengatakan, pohon cemara yang dipakai sebagai pohon Natal itu telah berumur sekitar 10 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan pohon alam, jadi tidak perlu perawatan khusus, mungkin umurnya sekitar 10 tahun. Proses merancang pohon natal sama persiapan seminggu," kata Lukas di Gereja St Ignatius, Rabu (25/12/2024).

Proses menghias pohon natal setinggi 15 meter itu dilakukan selama hampir seminggu. Perlu bantuan mobil crane milik PLN serta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk meletakkan lampu-lampu dan hiasan di pohon cemara tersebut.

ADVERTISEMENT

Pohon natal setinggi 15 meter di Gereja Santo Ignatius Krapyak, Kecamatan Semaramg Barat.Pohon natal setinggi 15 meter di Gereja Santo Ignatius Krapyak, Kecamatan Semaramg Barat. Foto: dok Gereja St Ignatius Semarang

"Tingginya berapa ini 15 meter. Kota Semarang paling tinggi. Kemungkinan rata-rata sih cuma 2 meter, ya rata-rata 1-3 meter," jelasnya.

Lukas mengatakan, baru pertama kali Gereja St Ignatius menghias pohon cemara itu untuk perayaan Natal. Hal tersebut dilakukan guna menyemarakkan suasana Natal di Kota Semarang.

"Baru pertama kali ini bikin. Karena kita mau ikut menyemarakkan natal, supaya pemuda-pemudinya ikut terlibat supaya ada kegiatan. ternyata disambut baik," tuturnya.

"Kesulitannya memasang lampu-lampu ini, butuh sekitar sling-nya itu 300 meteran, lampu bohlamnya itu 50-an, kalau hiasan-hiasan seperti biasa kayak rumbai-rumbai natal, bola, balon," lanjutnya.

Pohon natal yang hanya lebih pendek 3 meter dari gedung gereja itu pun disambut baik jemaah dan masyarakat setempat. Lukas bercerita, tak sedikit masyarakat yang mengambil foto di dekat pohon natal itu.

"Jemaah senang sekali, kita bikin sesuatu yang bisa dinikmati warga, kita juga bisa menikmati untuk memperindah suasana," terangnya.

Lukas menilai, suasana Natal di Kota Semarang tahun ini cukup kondusif dan terjaga keamanannya. Terlebih, ada kepolisian yang juga menjaga gereja saat ada ibadah misa.

"Paling tidak kita bisa beribadah dengan aman dan kayaknya tingkat toleransi di Kota Semarang sangat tinggi. Jadi ya kita harus jaga bersama-sama," terangnya.

"Dengan pohon natal ini juga istilahnya kita menyebarkan bahwa damai Natal, terang Natal, itu buat kita semua. Nggak cuma buat kaum Katolik, Kristen, tapi seluruh umat manusia," sambungnya.




(afn/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads